Minggu, 16 Agustus 2009
Huahhh....27 tahun!!!
Hehe, itu bukan tangisan penuh kekagetan karena memasuki usia 27 tahun loh...hihi, ya iyalah secara gw 27 tahun sejak april dulu (jadi telat kalo nangis sekarang)
Mo tahu apa yang paling mengerikan di usia 27 tahun??
Belum nikah???BUKAN!!enak aja lo...emg siy di usia segitu dah banyak temen gw yg nikah,tp banyak juga yang belum...(kalo ingat ttg ini, gw cinta you lah kabo, so and so...hahaha!!lagian gw masih ada 2 target besar sebelum akirnya menargetkan utk nikah.ntar, gw critain kalo udah ga sibuk yah...hahaha)
Belum punya rumah sendiri??dan kendaraan sendiri??
WOIII..engga!yang penting punya tempat berteduh yang nyaman dan sehat(walo fasilitas kantor, hihi).Lagian kan gw udah berhasil punya kendaraan sendiri sebelum usia 27 tahun. Emangnya speda gw itu bukan kendaraan sendiri???
Smiley Face
tapi ada yang lebih mengerikan di usia 27 tahun....
FUNGSI OTAK MULAI MWENURUN SEJAK USIA 27 TAHUN!!!http://www.getsmileyface.com/sm/sad/014.gif border=0>
Smiley Face
uh uh...what a news!!
info itu gw dapat dlm suatu situs pas gw lagi browsing2(yang entah krn otak gw dahj menurun fungsinya lupa gw catet alamatnya)
Jadi rekan2, jangan kaget yah kalo kita yang kecerdasannya rata2 ini akan semakin susah untuk saling mengerti.Kita mengalami kemerosatan bertahap
Smiley Face
eh, tp maria dan buir belum ding....
dan dudulnya situs itu...
situs itu hanya memuat fakta mengertikan itu, tanpa memberikan tips2 bagaimana membuat awet fungsi otak...huhu!!
wahai situs ybs, teganya kau menyebarkan racun pesimisme tanpa menawarkan penangkalanya (haha, berasa kalimat YOKO, si pendekar rajawali niy...)
ohhhh...27 tahun!!!
Label: gundah gulani, tentang aku
jayalah terus Indonesia!!!
Semoga kami, rakyatmu bisa semakin mencitaimu secara nyata!!
Label: gundah gulani
Jumat, 07 Agustus 2009
Akhirnya, proses menegangkan ibarat film itu slesai.
Perjuangan sekitar 17 jam, berujung dengan kematian Noordin M.Top.
mungkin terlalu kejam untuk disyukuri tapi terlalu gamang untuk tidak berkomentar (halah!!)(apalagi ini kan blog pribadiku, hehehe!)
Yang jelas, aku mensyukuri berkurangnya orang yang bisa sedemikian keji merencanakan sesuatu yang bisa merobek-robek kemanusiaan.
aku mensyukuri seorang warga asing yang akirnya tidak bisa seenaknya lagi mengobrak-abrik negeri ini dengan ketakutan. Plis deh, kalo dia benci orang asing (barat) kenapa dia harus meneror negeri ini. Padahal di negerinya juga banyak orang asing.Heh! teroris repot amat siy hidup lo!! bukan berarti aku akan senang loh kalo ada teroris di negeri jiran itu, aku hanya marah sekali karena banyak sekali orang yang akirnya merasa tidak aman tinggal di Indonesia karena perbuatan seorang tamu tak diundang (I got the insecure feeling, once)
Aku mensyukuri akirnya seperti kata Gus Dur "Tuhan tidak perlu dibela". Akirnya, si orang kejam yang mengklaim dirinya melakukan kekejaman itu demi nama Tuhan berlalu juga. Yah, semoga dibalik peristiwa ini kita tersadarkan, bahwa TUHAN TIDAK PERLU DIBELA> Jadi, berhentilah menjadi orang egois dan kejam atas nama Tuhan. Orang lain juga percaya Tuhan dengan caranya, jadi hormatilah!!
Akirnya, aku hanya bisa berkata,mari membenahi diri dengan persitiwa ini.
petugas perbatasan, plis deh jangan sebegitu mudahnya tergiur dengan uang.Hanya dengan bayaran 500 ribu, anda tega meloloskan warga asing tanpa dokumen resmi masuk ke negeri ini??lihatlah, betapa beresikonya keegoisan dan ketamakan anda. Orang-orang menjadi korbannya. Murah sekali siy harga pengabdian anda!!
perempuan2 di negeriku, ayolah kita menjadi lebih pintar lagi.
Jangan mau sembarangan dinikahi oleh lelaki yang ga jelas asal-usulnya. Kamu, anakmu dan negeri kita menajdi korbannya. berhentilah merelakan diri kalian, diri kita diperdaya oleh orang yang tidak punya hati, yang melangsungkan pernikahan demi sebuah penyamaran kejahatan. Apa baiknya sebuah pernikahan seperti itu??!!
Jayalah terus Indonesia. mari berbenah diri lagi.
terima kasih bapak dan ibu polisi!!
Label: gundah gulani
Kamis, 06 Agustus 2009
Dua tahun lalu kita mengawalinya,
setahun lalu kau memilih sebuah kepengecutan untuk mengakhirinya
saat ini, masih ada amarah
untuk kepengecutanmu
hanya saja ingin melihat,
bisa sebaik apa hidup seorang pengecut sepertimu.
kasar sekali bukan?maaf.
tapi kamu memang pantas untuk itu.
You (no) thing.now.
Label: cinta-cintaan, gundah gulani
Kamis, 09 Juli 2009
huu. nimbrung ide gw niy yeeee!!kan gw bukan pegawai Pemda.
0 komentar Diposting oleh rinadebora_pasaribu di 03.24Hari ini hari kerja dimulai selain dengan obrolan ttg pemilu (tentu saja ttg taruhan yang membangkrutkanku) juga tentang undangan rapat Pemda.
Pak made yang berbaik hati memintaku untuk ikut.
Dengan tidak manis (cenderung tendensius malah) aku menolak
"Ga mau ah Pak. males kerja bareng mereka. Pasti lelet trus curhat mulu ga ada dana. Lagian aku banyak kerja, aku dah punya agenda sendiri hari ini.
-->hihi, yang jujur mah kalimat pertama.yang lainnya diada2in.
akirnya, si bos pergi sendiri.
dan ketika pulang dia bilang
"deb, mereka mau bentuk panitia perayaan hari anak. bapak daftarin kamu jadi panitia."
-->okeh okeh aja jadi panitia. tapi ama Pemda, hmmmhhhhh rasa males banget dah bercokol dalam hatiku, dan perasaanku mulai ga enak. (ok,too soon to judge them).
"dan mereka juga ingin acara yang sudah kamu susun dimasukkan sebagai rangkaian hari anak sekabupaten"
-->tuh kan, apa kataku.feeling wanita ga pernah salah (ngutip kata2 maria).
hello, mereka itu badan yang paling bertanggung jawab loh ama anak, kok bisa2nya nimbrung ide gw??hih!walo ga canggih canggih amat, tp itukan ide gw.
tapi yang paling memberatkan adalah, acara itu dah gw rancang sebagai acara yang ramah anak.yang hanya akan ada nyanyi2, muter film, kuis, dan sedikit ttg hak anak. dan ketawa2.
Nah, kalo pemda/bupati ikut2an...hmmmhhh!minimal dia akan kasih kata sambutan.iya ga siy??
dan gw berani taruhan ga ada anak yg suka kata sambutan. gw juga enggak!!
"mereka juga minta kita rancang acara untuk anak2 disini yang SMA.tadi disepakati salah satunya penyuluhan narkoba"
-->perasaan gw makin ga enak. Ini mah bukan nimbrung.mereka benar2 minta kami, gw yang kerja. mereka lupa yah gw belum pernah keterima tes PNS, karena gw emang ga pernah ikut.
"tolong kamu bikin proposal dan rancangan biayanya"
BAHHHH!panas lah gw.
"Kok kita siy Pak. Gila, apa kerjaan mereka apa?", sahut gw dengan mulut kyknya dah monyong2.
"mereka ga punya dana"sahut si manager.
-->hah!!rasa2nya negara ini masih belum terdengar akan bangkrut, tp kok aparatnya ngaku ga punya dana mulu???kemana duitnya??kemana pajak2 itu??Gw GA PERCAYA!!
"aku masih punya kesempatan nolak pak?"
"tidak. karena sudah bapak bilang dari kita kamu yang akan pergi"
"aku malas pak kerja bareng mereka dan mereka mengobok2 acara yang sudah dirancang"
"yah memang selalau begitu kalau kerja bareng mereka.Tapi pikirkan saja bahwa anak2 dapat manfaat juga dari acara ini"
-->okeh, karena anak2 jadi passion gw. gw terima.
ternyata belum berakhir, saudara2...
"nanti ketika acara, jangan lupa bikin dokumentasi.karena mau dibawa ke pemda provinsi"
BAHHHHHH!!!!
-->gw langsung ngibritttttttt minum air es.
Gw sebel, udah nimbrung, bawa2 lagi acara gw ke provinsi.
huh, diluar rencana hidup gw, tiba2 gw kerja buat pemda.
Label: gundah gulani
Senin, 06 Juli 2009
you know the worst phrase that still exist in this world??
DONE, WITH ERROR ON THIS PAGE!!
believe me...
that d*m* words
will turning you down.
so bad.
Label: gundah gulani
Minggu, 28 Juni 2009
Beteeeeeee.
Serius bete.
Hari ini sebagai mana biasanya di hari sabtu, aku meluangkan waktuku untuk berselancar di internet.
Pasti aku tampil manis di ym.
Dan iseng2 aku menyapa seorang teman, yah sekedar menyapa siy. Karena aku juga tak punya topik khusus yang ingin diobrolin.Kupikir tak ada salahnya menyapa dia, toh terakir ngobrol dia curhat tentang pertengkarannya dengan kakanya.yah itung2 nanya2 gimana perkembangannya.
Dan aku pun menyapanya.
Dan itu lah awal kebeteanku hari ini.
me: kerja niy
lama baru dibales.
her:”gara-gara lu pake IMV ym aku jadi hang, komputer gw jadi lemot”
Me (inside my mind): ow ow ow!!what is this?”
her:”centil si lo”
Me (inside my mind): s*&t!!this looks serious”
me:”tapi gw ga pake IMV”
her: “wah error”
Me(inside my mind):fiuh!!finally she gets the problem and I have nothing to do with that”
her: “komputer ini udah tua. dah kepenuhan memory”
Me(inside my mind):’what!!”
Me: “tapi gw emang ga pake IMV”
her:”ya udah lu nikmatin aja deh itu salju”
Aku benar2 marah. tapi masih berusaha ingin lebih bijak.
me: gw kan dah bilang ga ada salju2an”
dan aku berhenti mencoba memperbaiki suasana dengan memberi penjelasan lebih.
pas aku sign out pun aku tak lagi membuka percakapan dengan dia.
cukuuuuuuuupppp!!
aku bete.bete sebete-betenya!! aku ga terima dituduh melakukan sesuatu yang aku ga lakuin tanpa disberi kesempatan membela diri.
marah aku.
plis deh, dia itu jadi teman aku dah berapa lama siy??
kenapa dia ga memilih cara yang lebih baik utk mencari kebenaran hal yang sekecil itu??
niy, buat seseorang yang berhasil dan sukses bikin aku bete dan marah dan pengen ngamuk:
bete aku. bete aku.kecewa!!
seandainya pun aku emang aktivin tuh IMV, ga bisa apa nanya dengan cara yang lebih baik??tanpa mengatakan aku centil?tanpa dengan sarkasme bilang aku utk menikmati salju yang bahkan ga aku liat???
kemana sopan santun dan etika, yang rasanya selama ini lu dengung2 kan??
bete tau ga siy!!
jangan harap gw sapa2 lu lagi di YM!!
gw ga suka dan ga mau dituduh bikin ym lu error lagi!!
gw bete!!!
Label: gundah gulani
Selasa, 16 Juni 2009
Tentang seseorang yang tidak pernah memilih untuk terlahir berbeda.
Namanya Een.Dia anak perempuan berumur 7 tahun, dan selalu memanggilku tante deb.
Dia anak perempuan teman setimku yang selalu ikut ke kantor setiap pulang sekolah. Praktis 5 hari dalam seminggu kami bertemua sekitar 6 jam per hari. Sebenarnya dulu sekali ada geliat dari teman-teman lain, yang menyarankan aku untuk melarang Een ikut ke kantor.
Tapi aku tak melakukannya. Semula alasannya hanya karena kasihan, kalau dia harus dititp ke pengasuh, itu hanya akan menambah beban ibunya. Tapi kian hari, ada alasan egois menyusul.Aku bekerja untuk anak-anak, jadi menurutku aku memerlukan Een untuk tetap “terbiasa” berinteraksi dengan anak-anak. Een mampu membuatku tetapterbiasa dnegan anak-anak.
Semua bertemu Een biasa aja.Selayaknya anak-anak. Sedikit bandel, selalu ingin tahu.
Ibunya dan seroang rekan berkata dia itu “beda”. Beda.Seorang dokter anak, setelah serangkaian tes, “curiga”Een seorang anak indigo.Dia juga berbeda karena konon katanya bisa melihat arwah.
Semula aku pikir, ah itu hanya ungkapan orangtua yang mengagumi anaknya.
tapi semakin dia terlihat beda. tatkala dia suka mengaku diri berumur 20 tahun, suka serkotbah dan tiba-tiba begitu religius, suka membaca dari arah terbalik, dan suka mengatakan betapa cengengnya diriku.Bahkan tak jarang dia “menguliahi” aku dan ibunya saat aku dan ibunya ngobrol dan terbahak-bahak di sela-sela pekerjaan.
Akhirnya aku mulai sedikit menerima, een memang berbeda.tapi aku lebih senang menyebutnya”tua sebelum waktu nya”.
Hari minggu kemarin, membuatku bisa semakin melihat Een memang berbeda.
Aku bertemu dengan guru tempat EEn sekolah.Bukan wali kelasnya siy, tapi dia juga wali kelas 1, tapi kelas sebelah Een. Jadi cukup tahu Een.
“Kenal Een dong.Gimana Een di sekolah?bandel kah?”, tanyaku sekedar untuk mencairkan suasana.
”Bandel siy engga.DIa itu beda.Ga pernah main sama temannya, selalu sendiri”
Besoknya hal itu aku konfirmasi ke ibunya.kemudian dengan naluri keibuannya, temanku itu berdialog dengan Een.
Dan memang benar.Dia tak pernah bermain dengan temannya.Dia selalu sendiri.Een yang kecil pun tak tahu “apa yang salah” dengan dirinya sehingga teman-temannya tidak mau bermain dengan dia.
Dia mengaku dia sering mengalah pada teman-temannya, agar diterima dalam permainan.tapi nihil.dia tetap saja sendiri.
Sering jika dia ingin bergabung dalam permainan teman-temannya, sekelompok anak-anak itu akan langsunmg menagatakan bahwa jumlah kelompok itu sudah pas.Yang itu berarti een tidak perlu bergabung.
Akhirnya dia snediri.
Bermain jual-jualan sendiri.dia medialogkan peran pembeli dan penjual.
bahkan, ketika teman-temannya bermain lari-larian, dia pun ikut berlari.Seolah-olah dia bagian permainan itu.DIA BERLARI pada saat anak-anak yang mengcuhkannya juga berlari.
kepada ibunya dia mengaku terkadang sedih karena ditolak oleh teman-temannya dan selalu bermain sendiri.tapi terkadang dia sudah terlalu terbiasa, sampai tak sedih lagi dengan keadaan itu.
Miris yang misterius menyusup di hatiku.
miris yang sukar untuk diungkapkan.
Aku menyadari dia sedikit berbeda, tapi kami bisa berhubungan baik.
Jadi dia memang “beda” tapi tak ada yang slaah dengan dirinya.
Dia hanya special.
Tapi kenapa dia yang masih semuda itu sudah merasakan penolakan hanya karena dia memiliki sesuatu yang berbeda dan masih samar, yang bahkan tidak pernah dimintanya.
Dia hanya anak-anak.Dia hanya ingin bermain-main dnegan anak-anak laiinya.
Apakah permintaan itu terlalu mahal untuk menjadi kenyataan hanya karena dia anak yang “sedikit berbeda”?
Dia tidak pernah minta untuk terlahir “terlihat sedikit berbeda”, tapi kenapa dia menjadi seperti terhukum karenanya?
Miris sekali.
Lantas ingatanku melayang pada teman-teman,
yang dengan kesadaran dan usaha keras membuat dirinya “terlihat berbeda”,
sampai-sampai hidup yang bisa sederhana dibuat sedemikian rumit.
mereka yang cukup dewasa untuk membiarkan dirinya “terseret pemikiran sendiri” demi sesuatu “label” ...berbeda, out of mainstream.dan yang lainnya.
wajar saja orang-orang itru, terlihat asing, karena toh itu yang mereka inginkan.
tapi kan Een tidak seperti itu. Dia bahkan belum punya kesadaran sendiri untuk memilih “berbeda”.dan dia harus menanggung pengucilan karena perbedaan di usianyayang dini.
...semoga ada kesempatan Een bertemu dengan ahli yang tepat yang bisa menunjukkan “kebedaan” Een dan segala “kebisaan dari kebedaan” itu. Semoga segera. sebelum dia semakin larut dalam “heningnya perbedaan dunianya” dan bisa berdamai dengan keadaan dirinya.yah semoga orang-orang terdekatnya pun bisa “mengistimeakan” kebedaannya dia...
dan dia tak lagi bermain sendiri...
Label: gundah gulani
Senin, 15 Juni 2009
Hari ini rapat bulanan kembali membuatku merasa kelelahan.
Tapi kali ini porsinya lebih berat.
Hati ini berasa manas (bahasa yang akrab kugunakan tinggal disini)
dan naik darah (bahasa yang sering kupakai untuk menggambarkan ke Een “tante deb sedang emosi tinggi, jadi berhentilah untuk ngerecokin tante deb”)
Memang dari pagi sudah heboh banget dengan data entry bejibun yang harus dipercepat selesainya.
Jadi saya memang ikut masuk ke ruang rapat dengan hati yang sudah sedikit penat.
target kirim Annual progres Report anak-anak tinggal 2 minggu.Masih ada 20% persen yang belum sampai ke meja saya. Sebenarnya belum saatnya untuk panik (apalagi dibandingkan ADP lain, pencapaian kami ini tergolong cemerlang).Tapi menurutku belum saatnya berleha-leha, target adalah janji.janji adalah utang. Karena para penyokong itu sudah berkomitmen membantu anak-anak itu, kami sebagai jembatan komunikasi harus memberikan yang terbaik bagi mereka. Itu membuktikan komitmen kami. Jadi target harus dipenuhi!!
Semula kami semua telah sepakat untuk menyelesaikan semua APR itu akhir Mei.dan itu gagal.Saya menuntut kapan target itu bisa terpenuhi.
Itu saja.
Tapi entah mengapa (mungkin banyak sekali faktor x: kejenuhan rapat sedari kemaren, cuaca, nadsaya yang meninggi??, atau masalah pribadi), salah satu bapak mengatakan bahwa saya menekan mereka!!
OMG!!
males banget pas bilang dia, ‘saya tidak bisa berjanji kapan saya menyelesaikannya. Daripada saya bilang tapi gagal kemudian saya tidak bisa menepati, saya menjadi pembohong”
begitu argumennya.
Dan menurutku itu argumen BODOH!tidak masuk akal!
itu hanya membuktikan kita bekerja asal-asalan.
Kita tidak membuat target.
Kita tidak berkomitmen.
Kita tidak bertanggung jawab.
Maaf Pak kalau saya keukeuh.
Saya harus membuat target itu.Saya menjalankan fungsi saya.Saya datang dan tinggal sendiri disini, saya meninggalkan keluarga dan teman-teman saya, itu harga yang terlalu mahal untuk saya menunjukkan kerja yang asal-asalan selama disini.
Saya berhasil mendapatkan janji dan komitmen mereka.
Satu hal yang saya harap dihati, saya tidak sampai melukai perasaan mereka secara pribadi.
Semoga mereka melihat saya hanya berusaha tim kami menjadi tim yang berkomitmen tanpa menjadi arogan.
June 02.2009
Label: gundah gulani
Masih tentang rapat yang menyisakan penat dihatiku.
Diantara rapat yang mebuatku mana dan naik darah, malam ini ada sesuatu yang menjadi oleh-oleh di hatiku yang semoga bisa kukenang selamanya.
Sisa Annual progress report per motivator pengembangan kulisankan.
mereka protes. banyak yang bertambah.dan mereka mengeluhkan banyak data anak yang nyasar.
Tidak pernah menyenangkan menjadi sorotan.
Tidak pernah dengan mudah terima ketika pekerjaan kita dikritik.
Aku pun berargumen, bahwa seharusnya kekeliruan data itu sudah mereka laporkan dari maret, dan bukan sekarang pada saat masa pengerjaan APR akan berakhir.
Capek berargumen.
Dan akhirnya saya minta maaf di depan mereka (saya sangat mensyukuri bisa melakukan hal ini langung dihadapan mereka, tapi percayalah rasanya tidak enak. Tidak mudah mengaku salah, memang)
Bahkan ketika rapat berakhir masih ada rasa tidak terima di persalahkan dalam hati saya.
Saya kembali membahas dengan teman setim. tentu saja dia berada di pihak saya.Karena kita satu tim. Dan saya merasa cukup puas dengan pembelaan dia. Karena kita berdua memang tidak terima dipersalahkan. Dan kita menganggap mereka lebay.
Tapi entahlah, dalam kesendirian nurani saya tidak mampu lagi dibohongi.
dia kembali menuding saya dan meyakinkan bahwa saya patut dipersalahkan dan minta maaf.
Saya pada akhirnya berdiam dan merenung. Mencoba melihat dari cara pandang mereka.
Mengapa mereka segitu serunya memprotes saya padahal data yang tidak cocok hanya sedikit saja. Hanya berkisar jumlah jari pada sebelah tangan, paling banyak.
Akhirnya saya mengerti. bagi saya itu hanya data tapi tidak bagi para teman-teman fasilitator pengembangan itu.
Satu data, berarti satu anak.berarti mereka harus menuju desa si anak (yang dapat dipastikan jauh). Pasti lelah. Pasti jenuh bahkan frustasi ketika berpikir pekerjaan itu sudah mendekati akhir, tapi tiba-tiba menjauh lagi. protes dan berang adalah reaksi yang wajar saja.
Saya bersyukur tadi saya meminta maaf.
Saya tidak menyesal.
bahkan saya patut menyesal jika tadi saya tidak meminta maaf.
Akhirnya di penghujung hari ini,
saya kembali sepatutnya saya meminta maaf kembali.
karena saya sempat berpikir bahwa saya tidak patut meminta maaf.
Maafkan saya yah teman-teman...
(kayak lebaran aja...hehe
June 02.2009
Label: gundah gulani
Selasa, 17 Maret 2009
Sial.
Mengapa harus diam atas nama terbentur sistem?
Sial.
Bukankah semestinya sistem itu hanya alat untuk tercapainya tujuan secara tertib.
Kenapa aku harus rela membiarkan hati nurani terbutakan olehnya dan membiarkan sosok manusia terendahkan harkatnya.
Sial.
Lantas apa yang sebenarnya sedang kami kerjakan.
Sial.
Sial.
Sungguh, kita sungguh mampu melakukan lebih dari sekedar diam.
Kita terlalu tua, dewasa, dan besar untuk takluk pada sebuah sistem.
Sial.
Semua ini sungguh terasa salah.
(utk seorang anak yang bunuh diri karena tidak mampu membayar uang ujian, dan 2 anak yang memutuskan pergi dari sekolah dan menjadi pesuruh karena tak mampu membayar spp)
Label: gundah gulani