Senin, 15 Juni 2009

muarahhhh!marah!

Hari ini rapat bulanan kembali membuatku merasa kelelahan.
Tapi kali ini porsinya lebih berat.
Hati ini berasa manas (bahasa yang akrab kugunakan tinggal disini)
dan naik darah (bahasa yang sering kupakai untuk menggambarkan ke Een “tante deb sedang emosi tinggi, jadi berhentilah untuk ngerecokin tante deb”)

Memang dari pagi sudah heboh banget dengan data entry bejibun yang harus dipercepat selesainya.
Jadi saya memang ikut masuk ke ruang rapat dengan hati yang sudah sedikit penat.
target kirim Annual progres Report anak-anak tinggal 2 minggu.Masih ada 20% persen yang belum sampai ke meja saya. Sebenarnya belum saatnya untuk panik (apalagi dibandingkan ADP lain, pencapaian kami ini tergolong cemerlang).Tapi menurutku belum saatnya berleha-leha, target adalah janji.janji adalah utang. Karena para penyokong itu sudah berkomitmen membantu anak-anak itu, kami sebagai jembatan komunikasi harus memberikan yang terbaik bagi mereka. Itu membuktikan komitmen kami. Jadi target harus dipenuhi!!
Semula kami semua telah sepakat untuk menyelesaikan semua APR itu akhir Mei.dan itu gagal.Saya menuntut kapan target itu bisa terpenuhi.
Itu saja.
Tapi entah mengapa (mungkin banyak sekali faktor x: kejenuhan rapat sedari kemaren, cuaca, nadsaya yang meninggi??, atau masalah pribadi), salah satu bapak mengatakan bahwa saya menekan mereka!!
OMG!!
males banget pas bilang dia, ‘saya tidak bisa berjanji kapan saya menyelesaikannya. Daripada saya bilang tapi gagal kemudian saya tidak bisa menepati, saya menjadi pembohong”
begitu argumennya.
Dan menurutku itu argumen BODOH!tidak masuk akal!
itu hanya membuktikan kita bekerja asal-asalan.
Kita tidak membuat target.
Kita tidak berkomitmen.
Kita tidak bertanggung jawab.
Maaf Pak kalau saya keukeuh.
Saya harus membuat target itu.Saya menjalankan fungsi saya.Saya datang dan tinggal sendiri disini, saya meninggalkan keluarga dan teman-teman saya, itu harga yang terlalu mahal untuk saya menunjukkan kerja yang asal-asalan selama disini.

Saya berhasil mendapatkan janji dan komitmen mereka.
Satu hal yang saya harap dihati, saya tidak sampai melukai perasaan mereka secara pribadi.
Semoga mereka melihat saya hanya berusaha tim kami menjadi tim yang berkomitmen tanpa menjadi arogan.

June 02.2009

0 komentar: