Minggu, 28 Juni 2009

pikiran liar saat melihat iklan

siapakah yang akan mengenakan mahkota itu?
siapakah yang akan menjadi puteri Indonesia 2009

seorang yang cantik,
anggun,
bertalenta

....

Apakah untuk mendapatkan pacar sama susahnya dengan menjadi seorang puteri Indonesia?
harus cantik,
harus anggun,
harus bertalenta??

tidak.

tapi mengapa susah sekali menemukan pacar???

hihi ^ ^

(terlintas dalam pikiranku ketika melihat iklan pencarian finalis putri Indonesia)

ps.Ayo jujur, pengen punya pacar lagi karena “konsensus sosial walau tidak tertulis” atau karena butuh “object of affection”??

hihi...

bye jacko (2)

Hari ini pemberitaan tentang kematian Michael jackson masih semarak
ada kesedihan misterius menelusup di hatiku tiba-tiba
bukan karena aku penggemarnya (meski aku menyukai lagu-lagunya)
bukan juga sekedar kesedihan karena menyesalkan sosoknya yang begitu berbakat harus pergi dalam kegelisahan jiwa yang menghambatnya berkarya lebih banyak
(seperti dalam postinganku terdahulu)

kesedihan yang berbeda kini hadir di hatiku
kesedihan yang berpacu dengan rasa kasihan

Media memberitakan sang raja pop itu mati dalam kesedihan

entahlah...
tapi aku justru meyakini bahwa dia hidup dalam kesendirian
dia selalu sendiri

Obsesi dan keberhasilannya menghadirkan never land,
transformasi fisik berulang-ulang
hidup menyendiri, intovert, dan sendiri
rentetan penyakit
rasa-rasanya begitu nyata ingin bercerita
betapa kosong dan rapuh jiwa yang bersarang dalam tubuhnya
yang
(karena Penyakit?? selalu kehilangan bobot)
terlihat ringkih

mengawali kesuksesan di usia yang sangat dini
kesuksesan yang harus dibayar dengan sangat mahal
membuat dia kehilangan masa kecilnya
membuat dia menanggung beban jauh melebihi usinya
dia memang senang benyanyi
tapi dia tak pernah mengharapkan kebebasan masa kecilnya
harus terengut oleh indahnya suaranya

dia hanya ingin bermain sebagaimana anak-anak dimasa kecilnya yang sukses,
dan dia hanya ingin dimengrti di sepanjang sisa hidupnya
dia capek ketika semua dunia memujanya dan berpikir bahwa dia telah memiliki segalanya
kesuksesan memang menajdi sosok mengerikan tampaknya
menjadi sosok kejam
yang hanya ingin mendengar karya-karya dasyatnya
yang hanya bergunjing ketika dia gagal
dan dia memang selalu sendiri

ps.catatan ini hanyalah catatan kecil dari kepiluan hatiku saat menyaksikan berita kematiannya dan sedikit cuplikan otobiografinya.

Aku tahu dan aku sangat meyakini jiwa yang rapuh itu pasti sangat kesepian.
pasti rasanya mengerikan...
aku memakluminya kini
tapi satu hal yang kuharapkan
bahwa keyakinanku tentang kesepiannya salah,
aku berharap dia cukup banyak memiliki momen bahagia ketika dia hidup

(again) bye jacko...
thank you for “heal the world’, “earth song”, “you are not alone”, and “we are the world”
this world had failed to help you to drive out your loneliness and confusion,
but that songs help the world to drive out its loneliness and confusion...

I am just in love with you at the moment you leave.

obrolan di ym yang bikin bete

Beteeeeeee.
Serius bete.

Hari ini sebagai mana biasanya di hari sabtu, aku meluangkan waktuku untuk berselancar di internet.
Pasti aku tampil manis di ym.
Dan iseng2 aku menyapa seorang teman, yah sekedar menyapa siy. Karena aku juga tak punya topik khusus yang ingin diobrolin.Kupikir tak ada salahnya menyapa dia, toh terakir ngobrol dia curhat tentang pertengkarannya dengan kakanya.yah itung2 nanya2 gimana perkembangannya.
Dan aku pun menyapanya.
Dan itu lah awal kebeteanku hari ini.

me: kerja niy

lama baru dibales.

her:”gara-gara lu pake IMV ym aku jadi hang, komputer gw jadi lemot”

Me (inside my mind): ow ow ow!!what is this?”

her:”centil si lo”

Me (inside my mind): s*&t!!this looks serious”

me:”tapi gw ga pake IMV”

her: “wah error”

Me(inside my mind):fiuh!!finally she gets the problem and I have nothing to do with that”

her: “komputer ini udah tua. dah kepenuhan memory”

Me(inside my mind):’what!!”

Me: “tapi gw emang ga pake IMV”

her:”ya udah lu nikmatin aja deh itu salju”

Aku benar2 marah. tapi masih berusaha ingin lebih bijak.

me: gw kan dah bilang ga ada salju2an”

dan aku berhenti mencoba memperbaiki suasana dengan memberi penjelasan lebih.
pas aku sign out pun aku tak lagi membuka percakapan dengan dia.

cukuuuuuuuupppp!!
aku bete.bete sebete-betenya!! aku ga terima dituduh melakukan sesuatu yang aku ga lakuin tanpa disberi kesempatan membela diri.
marah aku.
plis deh, dia itu jadi teman aku dah berapa lama siy??
kenapa dia ga memilih cara yang lebih baik utk mencari kebenaran hal yang sekecil itu??

niy, buat seseorang yang berhasil dan sukses bikin aku bete dan marah dan pengen ngamuk:

bete aku. bete aku.kecewa!!
seandainya pun aku emang aktivin tuh IMV, ga bisa apa nanya dengan cara yang lebih baik??tanpa mengatakan aku centil?tanpa dengan sarkasme bilang aku utk menikmati salju yang bahkan ga aku liat???

kemana sopan santun dan etika, yang rasanya selama ini lu dengung2 kan??

bete tau ga siy!!
jangan harap gw sapa2 lu lagi di YM!!
gw ga suka dan ga mau dituduh bikin ym lu error lagi!!
gw bete!!!

Bahagia vs normal.Pilih mana???

hari ini aku ceria.setelah hari-hari yang membosankan dan obrolan dengan seorang “aktivis lingkungan” yang membuat gw kelelahan.

Alasan ceria??
haha.stupid reason but it works to cheer up my day.

semalem, sepewrti biasa aku mencermati program radio female fm.
“you’ve got a friend”
ada salah satu pendengar, curhat tentang kehidupan percintaannya.
Aku tidak terlalu nyimak.
tapi satu kalimat dari si host Rudi Dahlan, sanggaup membuat mataku blink-blink.
“...padahal kamu masih muda yah, baru 27”

AHA!!
itu dia.kalimat itu.27 masih muda!!
ohhh, lama sekali aku tidak merasakan kepuasan bahwa aku memang masih muda.
Masih 27.
Hatikupun telah kapalan, telah terlalu terbiasa didoktrin bahwa 27 bukan lagi usia muda.bukan saatnya bermain-main.sudah wajar menikah.sudah di ambang batas untuk menerima predikat “perawan tua”.
senangnya dibilang muda.Rudi Dahlan, I luv you!!I really got a friend!!

alasannya lainnya.
Karena aku menemukan sebuah blog www.ngupingjakarta.blogspot.com
Benar2 kocak. Tertawa lepas pas bacanya.
heyyy, benar2 hal bodoh dan konyol menjadi bagian hidup sebagian besar orang (termasuk penduduk ibukota loh...)

Lihat kan betapa 2 hal sederhana, temeh, itu bisa membuat hariku ceria.
membuatku tertawa lebih banyak.

akirnya aku berkesimpulan, akir2ini”lebih mudah untuk bahagia daripada menjadi normal”

Normal->mengikuti standar orang lain.
Bahagia->puas terhadap keadaan diri sendiri
(defenisi sendiri)

penjelasannya begini.
tak perlu alasan yang ribet dan canggih untuk menajdi bahagia dan merasa puas dengan dengan diri sendiri. contoh diatas sudah bisa membuktikan kan? seseorang tidak perlu menjadi sepintar stephen hawkins untuk bisa berbahagia.tidak perlu secantik Luna maya untuk menjadi bahagia. tidak perlu sesukses gita gutawa dan seteguh ang san suu kyi untuk menjadi bahagia.
ketika menajlani hidup yang biasa saja dan bisa tertawa karena hal yang biasa, itu sudah cukup untuk membuat seseorang bahagia.bahagia itu tidak perlu tidak rumit.

tapi untuk hidup normal??
sulit sekali.
umur 27, normalnya sudah menikah.
(lalu, kalau umur 27 belum menemukan calon yang pas sudah tidak normal?kalau umur 27 emang belum kepikiran nikah dan masih pengen berkarir, itu aneh?)
kalo sudah menikah, normalnya yah punya anak (sejak kapan punya anak itu sesuatu yang normal??itu anugrah kaleee)
Normalnya siy, sebelum lulus kuliah sudah punya pacar yang serius jadi tidak perlu nyari2 di dunia kerja krn lebih susah (lah, pas kuliah cowo2 yang mendekat brengsek semua, trus harusnya dijadiin pacar gitu??)
normalnya siy, utk seorang sarjana gaji segini dan fasilitas ini itu (lah, emang semuanya kerja di tempat yang sama?? dan panggilan hidup dan keberuntungan yang sama??)
Normalnya siy kerja di hari kerja dan office hour (lah, emang sanggup kalo setiap sabtu-minggu ga ada fasilitas umum yang buka??)

tuh kan susah untuk menjadi normal.

padahal kan orang lebih memilih untuk hidup bahagia daripada sekedar hidup normal.
atau memang tidak bisa memiliki keduanya.
bisa saja siy.
kalau masyarakat tidak punya nilai-nilai normal.
tapi rasanya ga mungkin yah...
jadi mo milih bahagia atau normal?

aku siy pengen bahagia aja.
toh hidup kan tidak harus seragam.
cape ah, ikut standar orang lain.
(cape juga ditanyain kapan nikah, hihi)

ps.sebagian besar uneg2 ini sudah diperbincangkan dengan ka bobi di ym. dia menginsipirasi aku untuk tetap menulis. normalnya emang sering-sering menulis yah kabo.tapi menulis bukan sekear normal kok, aku bahagia ketika melakukannya. trims ka bo.

bye jacko

Jumat kamaren dunia seakan tersentak.
Michael jackon meninggal dunia. tanpa kejelasan penyebabnya.
Ada yang mengatakan serangan jantung, kelebihan obat-obatan yang disuntikkan oleh dirinya sendiri, bahakan ada juga yang mengatakan sebenarnya michael Jackson sudah meninggal tahun 2007 jadi yang kemarin dikabarkan meninggal itu adalah seseorang yang memakai topeng Michael Jackson.

Aku memang bukan penggemar beratnya.
Tapi dia adalah penyanyi barat yang pertama yang terekam dalam ingatanku.
Om dan tanteku gemar memutar lagu-lagu “black or white” ketika aku masih SD.
Lagu “you are not alone” kerap kunyanyikan untuk kecenganku SMP.
“Heal the world’ menajdi lagu yang selalu mengiringi masa SMA-ku, yang rasanya membentuk aku sok-sok idealis.
Dan yang terakhir, saat aku sakit oleh cinta dan ingin mencerca orang yang menyakitiku, aku memilih “one day in your life” menjadi theme song ku. (tentu saja dengan versi yang sedikit dirubah, baik lirik dan nada (aku menyanyikannya sambil mendendam siy)).

Yah, suaranya dasyat sekali, kenapa juga dia tidak berkarya lebih banyak yah.
Rasanya sudah lama sekali dia tidak mengeluarkan lagu baru dengan suaranya yang dasyat itu.
beberapa terakhir ini berita yang mem-blow namanya malah seputar kehidupan pribadi.
Aku belum terlalu dewasa untuk mengikuti berita saat dia operasi pigeman dan hidung.
Tapi aku telah cukup dewasa (untuk tertarik pada gosip) ketika pemberitaan dirinya bukan tentang karyanya melainkan kehidupan pribadinya seperti: keretakan pernikahannya, ketakutannya akan kematian dan membeli semua alat-alat untuk menunda kematian, rentetan persidangan karena kasus sodomi, pembangunan taman bermain untuk anaknya yang kemudian penjualan “never land” itu karena kebangkrutannya.

tapi satu hal yang kurasakan tentang orang yang dijuluki king of pop ini adalah, sayang sekali potensi yang begitu besar tersia-sia.
Tapi aku yakin itu bukanlah keinginannya.
Dia hanya manusia dengan suara yang luar biasa namun hidupnya selalu gelisah.
Jadi, dia orang bersuara emas yang malang.
Yang kesuksesan tidak cukup menjadi jawaban atas kegelisahan dirinya.
tapi bukankah orang-orang besar yang kita kenal sebagai orang terpopuler di dunia memang orang-orang yang sedang mencari jawaban atas kegelisahan hidupnya??

entah apa yang menjadi kegelisahan seorang Jacko.
Apakah duka masa kecil yang konon suram karena bapak yang sangat keras ketika menempa anaknya menjadi penyanyi?
apakah masalah ras?? (sehingga dia memilih mengorasi pigmen dan hidungnya, yang tidak membuatnya tampil lebih baik)
apakah masalah orientasi seksual??

entahlah.

cerita hidupnya rasanya akan menjadi misteri abadi, karena kita tidak akan mendapatkan kebenaran dari pemilik kisahnya sendiri.

sudahlah.
mungkin ini saatnya bagi dunia untuk menikmati kedasyatan suaranya tanpa meributkan cerita pribadinya.

bye Jacko.

(ini salah satu lirik lagu yang pernah melekat di hatiku)


One day in your life
Youll remember a place

Someone touching your face
Youll come back and youll look around, youll . . .
One day in your life
Youll remember the love you found here
Youll remember me somehow
Though you dont need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
Youll remember one day . . .
One day in your life
When you find that youre always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and Ill be there
Youll remember me somehow
Though you dont need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
Youll remember one day . . .
One day in your life
When you find that youre always lonelyFor a love we used to share
Just call my name, and I'll be there

(tapi versiku...
kalimat terakhir menjadi

Just call my name, and I won't be there)

Kamis, 25 Juni 2009

idealisme

Awalnya semua berharap sama.
Kita menuruti kata hati dan ingin bekerja dengan hati.
pekerjaan tetaplah pekerjaan
tak pernah tergenapkan menjadi sempurna
yang karenanya harus tetap bergerak meski hati berontak
awalnya kita semua meyakini bahwa kita semua cukup idealis
dan menjadi ideal adalah suatu hal yang wajar diperjuangkan
tapi itulah pekerjaan
ketika idealisme membuatmu semakin lelah
ketika idealisme membuatmu berbeda dan itu membuatmu semakin lelah
kemudian kita akan terlalu pengecut untuk memutuskan pergi
dan kita berkata semua semua juga seperti ini.
tapi benarkah?
entahlah
sudah terlalu lelah untuk bertanya dan terlalu pengecut untuk pergi.

Aku lelah sekali.

Selasa, 23 Juni 2009

Rambut aneh setiap saat

Kalo orang selalu berusaha agar rambutnya oke setiap saat (kayak iklan deodoran ga siy??)
maka gw harus pasrah rambut gw aneh setiap saat.
hihi, orang yang sring ketemu pasti tahu dong cerita2 rambut ini...
emang cuma subjektivitas cinta yang bisa membuat rambut gw ini terlihat indah.

Nah, ternyata oh ternyata rambut gw dalam kesempatan istimewa pun tetap aneh.
Konsisten. (dalam bahasa kerennya)
termasuk pas nikahan kaka gw, dan gw harus berkebaya ria.

liat deh foto2 ini.














Begini niy kalo manusia berambut singa bangun jam empat subuh dan masuk salon. muka bantal yah.rambutku...oh rambutku









Yah lumayanlah yang ini.tuh rambut sudah terlihat lebih rapi dengan bantuan rol rambut.tapi yah sepanjang prosesnya

si mba salonnya selalu nanya"aduh diapain yah rambutnya?"
gw dengan pasrah ngomong "terserah mba.Aku percaya padamu"






Setelah menunggu....

Ini dia hasilnya.

gw mah tenang aja, yah iyalah seumur hidup dengan rambut aneh , kenapa juga gw panik.
tapi, si mba nya tak berhenti tertawa, sambil mengatakan bagus kok.
iyy, padahal gw mah ga protes.
kenapa dia merasa ga enak sendiri begitu??


Ternyata salah.

Rambut gw ga akan pernah biasa saja.
selalu luar biasa.

aneh maksudnya.


Liat dan bandingkan dengan rambut sodara2 dan mama gw.
susah untuk tampil anggun dengan rambut ngerock gitu.meski dah pake kebaya.

ckck.untung bukan gw pengantinnya


eh, tp kalo pas giliran gw jadi pengantin, trus rambut gw aneh, masih bisa bilang untung???





Tapi meski berambut aneh selalu,


tetap harus ceria.



click!!

Senin, 22 Juni 2009

Get well soon, mom! luv you...



Jika aku harus menyebut satu orang yang terdekat dengan diriku.
Maka dia adalah ibuku.
Mamaku (dibaca dengan dialek batak.red)
Dia orang pertama yang menjadi sahabatku, karena rasanya aku dari kecil sudah teramat dekat dengannya.
Dia juga orang yang terdekat padaku sampai saat ini.
Bahkan saat kami tinggal bergitu berjauhan, dia masih menjadi sosok terdekat bagiku.
Bersamanya, aku bisa “benar-benar” menjadi aku. Bisa mengutarakan tentang apapun.
Bahkan di saat aku tahu dia tidak akan setuju dengan apa pilihanku.
Dia pun begitu.Rasanya semua hal yang dia rasakan dan khawatirkan, aku pasti tahu.
My mom is my best friend ever.

Bahkan sampai aku merasakan kerinduan yang aneh tentang dirinya.
Ridu, rindu sekali.
Tapi sampai tidak terasa rindu, karena merasa begitu dekat.
Rasanya hampir setiap hari kami bertelepon.
Dari membicarakan hal yang memang penting,
sekedar menanyakan kabar,
atau bahkan hanya untuk bercanda, gosip, dan ngomongin sinetron.

Hari ini seperti biasa kami bertelepon.
Semula dia bertanya tentang perkembangan alergiku.Kemudian beralih cerita tentang sepupuku dan bapakku yang bertamasya ke kebun binatang (kami bahkan menertawakan bagaimana bapakku bisa begitu senang pergi ke kebun bintang), kemudian aku juga menceritakan tentang impian dan segala kekuatiran dan pertimbanganku untuk sekolah lagi.

Pada akhirnya obrolan kami berakhir.
Semula aku merasa biasa saja.
Tapi ada yang mengganjal dalam hatiku.
Aku merasa bahwa aku harus menelepon mamaku lagi.
Aku telepon dia, dan benarlah...

Dia merasa pusing mendadak
baiklah, bisa dikatakan itu kontak batin atau apalah....
Saat dia tiba-tiba merasa pusing, yang dia sendiri tidak tahu penyebabnya, aku terserang panik.
Aku minta adikku untuk segera pulang.
Minta dia istrahat dan periksa ke dokter.
Aku takutnya dia tekanan darahnya turun.

Sekarang keadaanya sudah tenang.Memang benar tekanan darahnya turun.
Tapi satu hal yang baru kusadari, aku menyayanginya.teramat sangat.
teramat sangat.
Aku tak punya referansi kata-kata untuk menggambarkannya.
teramat sangat.

Lebih dari sekedar dia melahirkan dan membesarkanku.
Lebih dari sekedar dia memanjakanku dan menjadi sahabat terbaikku.
Lebih dari sekedar itu.

Dia bukan hanya memberikanku sesuatu.Tapi dia banyak menitipkan dalam hidupku.
Keceriaan, kepasrahan akan penjagaan Tuhan, kebiasaan untuk berdoa sebelum berpergian, optimisme, juga humor yang ada dalam diriku. kusadari kudapatkan darinya.
(bahkan juga kecantikan ^_^)
tak lupa juga dia memberikanku bakat nyasar, lupa dan tukang tidur.

Aku menyayanginya teramat sangat.

Untuk semua itu
aku hanya bisa bilang
“mama cepat sembuh yah.Mama harus sehat, ceria, bahagia dan panjang umur. Mama harus lihat aku nikah (dia orang yang bisa memintaku menikah sambil bercanda meskipun dia tahu aku sedang tidak punya pacar). masih banyak tempat makan yang belum kita jalani. Kita belum potong rambut barengan (dia orang yang dengan tulus mengagumi model rambutku dan ingin menirunya, padahal aku selalu merasa tak karu-karuan). Kita juga masih harus jalan-jalan keliling kota dan nyari-nyari tas (sekedar liat-liat karena harganya selangit), dan kita masih harus membahas tentang resep-resep kecantikan dan percintaan. Cepat sembuh yah ma”

I love you mom.Teramat sangat.
Get well soon yah.
ps.Herannya dia bisa mengagumi rambutku yang tak tentu rudu ini, tapi aku sedari dulu sangat mengagumi rambut mamaku yang begelombang indah. Niy dia foto rambut indahnya...

tanamlah pohon sebelum mati

“When somebody plants a tree, he plants his soul”

Itu cuplikan dari narasi dalam sebuah acara NHK (duh pengen deh, dapat inspirasi nulis yg bagus2 dari tv negara sendiri).

Back to topic...
Sore ini NHK menceritakan sebuah tradisi menanam pohon sakura (cherry in english, is it true) oleh orang-orang yang akan meninggal. orang-orang “yang dapat feeling dah mati itu”, datang ke sebuah bukit yang dulunya tandus dan menanam pohon sakura disana. Setelah mereka mati, maka keluarga mereka datang (biasanya di musim semi) untuk melihat pohon tersebut.
Hanya dalam waktu belasan tahun ada 9000 pohon sakura yang sudah berbunga di bukit itu. karena cerita tentang “orang-orang yang menanam pohon itu” ditambah bukit itu yang memang iINDAH sekali, akhirnya bukit itu sekarang menajdi tempat wisata yang terkenal loh.Jadi bukan keluarga penanam pohon yang akhirnya berkunjung kesana.

Nah, melintaslah di pikiran gw akan trik-trik untuk memancing orang-orang di negeri ini agar mau menanam pohon.
Tapi sebelumnya jawab dulu deh pertanyaan ini??
jika ada suatu negara yang berperan penting sebagai paru-paru dunia karena memiliki hutan hujan terluas di dunia namun mengalami kerusakan hutan di tercepat di dunia namun ter(paling)-lambat menyadari akan bahaya kerusakan hutan, negara manakah itu??
YAP!! Indonesia.

Kita tuh parah banget deh!! Dalam satu siaran TV luar (Prime master TV, tv para pekerja sosial/NGO) gw pernah terenyuh banget. Gimana enggak, pihak luar miris liat hutan kita yang makin rusak, eh kita malah tenang-tenang aja.

Memang siy, pemerintah rasanya semakin gencar mengadakan gerakan menanam pohon. Bahkan pake artis2 segala, mulai dari si gembil nan cantik Tasya, Putri Indonesia 2008 (saha namina nya...poho deuy urang teh), ampe maia estianty. Tapi tetap aja rakyatnya (termasuk gw dong...) punya kesadaran minim untuk menanam pohon, untuk mengurangi global warming, untuk berhenti menebang pohon.
Jadi pendekatan melestarikan alam menurut gw lambat banget dampaknya.

Jadi, coba deh pemerintah mulai sekarang ganti pendekatannya.
Sekarang pendekatannya adalah,”anda ingin hidup abadi, tanamlah pohon, karena jika anda telah meninggal, pohon anda yang anda tanam tetap hidup dan para sanak kerabat anda bisa tetap mengingat anda dan jiwa anda tetap lestari“

Taruhan deh!!pasti orang-orang langsung minat, dan ramai-ramai menanam pohon.
Kenapa??
karena orang indonesia punya obsesi yang aneh untuk hidup abadi.
Tak percaya??
Lihat saja betapa banyaknya perayaan-perayaan besar yang masih dilestarikan di negara ini dengan keyakinan bahwa perayaan itu akan membuat arwah orang yang sudah mati akan tetap abadi, bahagia, sekaligus melindungi keturunannya!!
beberapa suku yang gw tahu yang bisa jor-joran dalam perayaan orang yang meninggal itu batak, toraja, bali (eh, gimana dengan suku lainnya???).
Intinya, dari hebohnya budaya2 kita dalam menyikapi kematian seseorang, tercermin bahwa kita pengen tetap hidup (atau dikenang) sekalipun sudah mati.
nah, sekarang bagaimana kalo metodenya diubah saja?
daripada menggelar perayaan yang memberatkan anak-cucu-mantu (ampe punya utang turunan loh) mending untuk melestarikan jiwa orang yang sudah meninggal yah tanam pohon saja.
ga mahal dan bisa melestarikan alam, melestarikan dan memberikan hidup yang lebih baik bagi generasi penerus.
hihi! walo sotoy, tapi kayaknya usul gw lumayan juga kan??!!
boleh2 juga niy diusulin pada presiden yang baru nanti (hehe, sok penting yah gw...)

ps.kalo gerakan menanam pohon demi kelestarian jiwa ini terwujud, pohon apa yang cucok yah?yang tahan lama ga susah diwarawt dan khas indonesia??apa hayo???

Jumat, 19 Juni 2009

Kisah cinta 2 sahabat

Kisah cintaku, juga kisah cinta Kibo.
Kibo, sahabatku dari masa SMA.Bersamanya aku bisa menertawakan hidup kami yang bisa dikategorikan tidak rapi.hihi.

Saat ini aku dan dia sama-sama sedang menyukai seorang pria. tentu saja 2 pria yang berbeda.
Aku menyukai seorang teman lamaku.
Dia menyukai seorang atasannya.

Kami juga sedang merana dengan tawaran perjodohan.
Aku sedang dalam tahap “dipaksa” dijodohkan oleh seorang bapak dengan anak tunggalnya.
Kibo sedang dekat dengan seorang pria yang diperkenalkan untuk perjodohan dengan seseorang.
Bedanya aku belum dan tidak mau berkenalan dengan pria asing itu.
Kibo, sudah beberapa kali jalan bareng dengan pria perjodohan itu.

Kami pun merana.
Menyukai seorang pria, tapi “didekatkan” pada pria lain yang tidak kami sukai.

Dan kami pu mempunyai tekad bersama.
Aku akan menyatakan perasaanku pada teman lamaku itu, SEMALAM sebelum aku harus bertemu dengan pria asing itu.
Kibo akan menyatakan perasaannya kepada atasannya itu, pada hari terakhir dia berkantor di kantor yang sama dengan atasannya itu.

Bukan tekad yang jamak memang.
Tapi kami hanya ingin pria yang kami sukai itu mengetahui perasaan kami
(meski kami ini perempuan Indonesia, hehe...)
Entah kapan tekad ini tersampaikan.
Entah apa hasilnya.
Semoga kita berani ya bo...
hehe, senang bisa punya kisah cinta yang konyol seperti ini bersama seorang sahabat (cari teman namanya, hehe)

nantikan lanjutan kisah cinta 2 sahabat ini yah...

ps.maaf belum bisa memuat foto kibo, karena masih ada di kameranya dia...hehe!

susahnya menjadi perempuan Indonesia

Pernah merasa, bahwa alangkah susahnya menjadi perempuan Indonesia??
Aku sering merasakannya.

Jika aku berjalan sendiri dan kebetulan lewat di depan laki-laki yang bergerombol.
Mereka akan bersuit-suit atau memanggil namaku.
Pilihannya dua.
Cuekin, maka siap-siap saja mereka bersorak lebih keras dan menyebut sombong.
Tanggapin, maka bersiap-siaplah kalau mereka akan memandang rendah dirimu, akan meningkatkan suit-suitannya.
Intinya, menjadi perempuan sombong ataupun ramah, tak membuat mereka berhenti bersuit-suit ketika kau berjalan di depan mereka.

Kau menyukai seorang laki-laki, dan seharusnya kau berhak untuk mengungkapkan perasaanmu.Tak ada yang bisa mengekang itu.Toh, si laki-laki itu juga punya hak untuk menerima ataupun menolak perasaanmu.
Tapi, karena kamu seorang perempuan Indonesia tidak semudah itu urusannya.
Kamu akan selalu didengungkan pada nilai, perempuan harus menunggu saja pria itu menyatakan perasaannya.Kalau kamu menyatakan duluan perasaan itu, kamu akan disebut agresif. Dan asal tahu saja, agresif itu berkonotasi negatif, dalam konteks ini.
Kamu, akan diposisikan bahwa pilihan lebih baik menunggu.
Entah sampai kapan.
kalau kamu beruntung, laki-laki itu akan datang menyatakan perasaannya padamu.
Saat kamu tidak beruntung, pria itu tidak datang menawarkan cintanya padamu, dan kemungkinan peria lain yang akan melakmukannya.
Bahkan untuk mengakui perasaan begitu susah karena kita adalah perempuan Indonesia.
Memulai langkah untuk sebuah hubungan yang kamu inginkan, masih suatu keinginan yang butuh perjuangan ekstra. karena kita perempuan Indoenesia.

Masih ada lagi.
(meski aku belum mengalami kesulitan dibawah ini, tapi aku mengamatinya...)

Saat semua pihak berbicara mengenai kesetaraan gender,
saat quota 30% di legislatif menjadi milik perempuan,
tapi masih TETAP susah menjadi perempuan Indonesia.
Salah satu kakinya, selalu dan mengejar modernitas.
Kaki lainnya terikat pada tradisi.
Tak heran selain menjadi orang yang hebat dalam karir, kamu juga harus tetap hebat dalam memasak.
Kamu boleh berlelah-lelah di kantor, tapi kamu tidak boleh menyerahkan seluruh pekerjaan rumah tangga pada pembantumu.
Tidak masalah kamu memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari pasanganmu, tapi pengasuhan anakmu adalah kewajibanmu.
Adalah wajar pria si kepala rumah tangga menjadi pencari nafkah (saja)
Adalah kurang ajar , jika kamu si perempuan Indonesia menajdi pencari nahkah saja (saj)
Jadi, bisa dibilang penawaran keseimbangan gender tidak selalu mempermudah menjadi perempuan Indonesia, karena “beban domestik yang mentradisi itu” juga tidak pernah diambil darinya.

Susahnya menjadi perempuan Indonesia.

Selasa, 16 Juni 2009

Dia tak memilih terlahir berbeda

Tentang seseorang yang tidak pernah memilih untuk terlahir berbeda.

Namanya Een.Dia anak perempuan berumur 7 tahun, dan selalu memanggilku tante deb.

Dia anak perempuan teman setimku yang selalu ikut ke kantor setiap pulang sekolah. Praktis 5 hari dalam seminggu kami bertemua sekitar 6 jam per hari. Sebenarnya dulu sekali ada geliat dari teman-teman lain, yang menyarankan aku untuk melarang Een ikut ke kantor.

Tapi aku tak melakukannya. Semula alasannya hanya karena kasihan, kalau dia harus dititp ke pengasuh, itu hanya akan menambah beban ibunya. Tapi kian hari, ada alasan egois menyusul.Aku bekerja untuk anak-anak, jadi menurutku aku memerlukan Een untuk tetap “terbiasa” berinteraksi dengan anak-anak. Een mampu membuatku tetapterbiasa dnegan anak-anak.

Semua bertemu Een biasa aja.Selayaknya anak-anak. Sedikit bandel, selalu ingin tahu.

Ibunya dan seroang rekan berkata dia itu “beda”. Beda.Seorang dokter anak, setelah serangkaian tes, “curiga”Een seorang anak indigo.Dia juga berbeda karena konon katanya bisa melihat arwah.

Semula aku pikir, ah itu hanya ungkapan orangtua yang mengagumi anaknya.

tapi semakin dia terlihat beda. tatkala dia suka mengaku diri berumur 20 tahun, suka serkotbah dan tiba-tiba begitu religius, suka membaca dari arah terbalik, dan suka mengatakan betapa cengengnya diriku.Bahkan tak jarang dia “menguliahi” aku dan ibunya saat aku dan ibunya ngobrol dan terbahak-bahak di sela-sela pekerjaan.

Akhirnya aku mulai sedikit menerima, een memang berbeda.tapi aku lebih senang menyebutnya”tua sebelum waktu nya”.

Hari minggu kemarin, membuatku bisa semakin melihat Een memang berbeda.

Aku bertemu dengan guru tempat EEn sekolah.Bukan wali kelasnya siy, tapi dia juga wali kelas 1, tapi kelas sebelah Een. Jadi cukup tahu Een.

“Kenal Een dong.Gimana Een di sekolah?bandel kah?”, tanyaku sekedar untuk mencairkan suasana.
”Bandel siy engga.DIa itu beda.Ga pernah main sama temannya, selalu sendiri”

Besoknya hal itu aku konfirmasi ke ibunya.kemudian dengan naluri keibuannya, temanku itu berdialog dengan Een.

Dan memang benar.Dia tak pernah bermain dengan temannya.Dia selalu sendiri.Een yang kecil pun tak tahu “apa yang salah” dengan dirinya sehingga teman-temannya tidak mau bermain dengan dia.

Dia mengaku dia sering mengalah pada teman-temannya, agar diterima dalam permainan.tapi nihil.dia tetap saja sendiri.

Sering jika dia ingin bergabung dalam permainan teman-temannya, sekelompok anak-anak itu akan langsunmg menagatakan bahwa jumlah kelompok itu sudah pas.Yang itu berarti een tidak perlu bergabung.

Akhirnya dia snediri.

Bermain jual-jualan sendiri.dia medialogkan peran pembeli dan penjual.

bahkan, ketika teman-temannya bermain lari-larian, dia pun ikut berlari.Seolah-olah dia bagian permainan itu.DIA BERLARI pada saat anak-anak yang mengcuhkannya juga berlari.

kepada ibunya dia mengaku terkadang sedih karena ditolak oleh teman-temannya dan selalu bermain sendiri.tapi terkadang dia sudah terlalu terbiasa, sampai tak sedih lagi dengan keadaan itu.

Miris yang misterius menyusup di hatiku.

miris yang sukar untuk diungkapkan.

Aku menyadari dia sedikit berbeda, tapi kami bisa berhubungan baik.

Jadi dia memang “beda” tapi tak ada yang slaah dengan dirinya.

Dia hanya special.

Tapi kenapa dia yang masih semuda itu sudah merasakan penolakan hanya karena dia memiliki sesuatu yang berbeda dan masih samar, yang bahkan tidak pernah dimintanya.

Dia hanya anak-anak.Dia hanya ingin bermain-main dnegan anak-anak laiinya.

Apakah permintaan itu terlalu mahal untuk menjadi kenyataan hanya karena dia anak yang “sedikit berbeda”?

Dia tidak pernah minta untuk terlahir “terlihat sedikit berbeda”, tapi kenapa dia menjadi seperti terhukum karenanya?

Miris sekali.

Lantas ingatanku melayang pada teman-teman,

yang dengan kesadaran dan usaha keras membuat dirinya “terlihat berbeda”,

sampai-sampai hidup yang bisa sederhana dibuat sedemikian rumit.

mereka yang cukup dewasa untuk membiarkan dirinya “terseret pemikiran sendiri” demi sesuatu “label” ...berbeda, out of mainstream.dan yang lainnya.

wajar saja orang-orang itru, terlihat asing, karena toh itu yang mereka inginkan.

tapi kan Een tidak seperti itu. Dia bahkan belum punya kesadaran sendiri untuk memilih “berbeda”.dan dia harus menanggung pengucilan karena perbedaan di usianyayang dini.

...semoga ada kesempatan Een bertemu dengan ahli yang tepat yang bisa menunjukkan “kebedaan” Een dan segala “kebisaan dari kebedaan” itu. Semoga segera. sebelum dia semakin larut dalam “heningnya perbedaan dunianya” dan bisa berdamai dengan keadaan dirinya.yah semoga orang-orang terdekatnya pun bisa “mengistimeakan” kebedaannya dia...

dan dia tak lagi bermain sendiri...

kangen part two_ajaippp





Baru kemaren sore aku mempostingkan bagaimana melonya aku karena merindukan para sahabatku.

tak lama setelah itu, sebuah sms masuk ke ponselku.

1 message received
Maria: “Hai ibu2,,gmn kabar?? Masa smlm gw mimpi qta foto2 d daerah pantai, dan qta foto2 d jembatanny gt haha lucu ya,,mgkn maria kangen kali ya,, Mizz u all :p”

HAH?? (hatiku merasa terharu sekaligus kaget, ada gitu yah keanehan seperti ini??)
tak menunggu lama, aku langsung balas sms itu...

“Lu percaya ga gw smalem nangis sambil mandang2 foto&mug dr kalian?Hiks, gw jg lagi kangen”
message sent

kemudian...
1 message received
Maria: “Wooo,,mungkin itu yg namany ikatan batin ya deb??klo d pikir logika, ko bisa ya??Gw mimpiin emg jalan ramean deb, tp gw ngotot minta foto qta ber4 hehe lucu y”

Haha, mungkin bisa saja itu dikategorikan kebetulan, tapi tetap gw nganggapnya keajaiban persahabatan ^ ^ ii (mirip ikon orang senyum ga siy?)

maria, irma, lidya.
ketiga sahabat yang kuemukan di tempat kerja yang lama.
bisa dibilang kita berempat, menjadi sahabat dengan seleksi alam. Dulu kita kemana2 selalu bergerombol (secara kita anak2 baru). tapi seiring dengan waktu, ternyata kita berempat yang paling klop.
Sampai ada beberapa orang nyebut kita NGE-GENG. Haha, kayak jaman sekolah aja (hari gene??ga banget dah!!) trus, tuh orang2 bikin geng tandingan deh dengan mencomot nama sebuah minuman bersoda untuk melabeli geng mereka (gw ga bilang ini sapa loh yah...)
Mereka selalu bilang kita berempat yang ngegeng duluan.
hehe, padahal kita ga pernah tuh deklarasiin kita ngegeng.Kita bilang kita bersahabat.
eh, jadi deh tuh geng suka HERI (heboh sendiri).hmmhh, dengar2 geng itu skrg udah ga “hot” lagi loh...

back to our friendship.

kita empat pribadi yang berbeda tapi hampir bisa ditarik garis tegas dalam 2 blok.
gw dan irma pecinta hijau. Maria dan Lidya pecinta merah.
gw dan irma lebih anteng.maria dan lidya lebih berdarah panas (uuupppssss...)
gw dan maria masuknya hampir barengan. Irma dan Lidya barengan.
akhirnya gw dan maria hampir barengan resainnya, Irma dan Lidya barengan diangkat jadi kartap
dan entah kenapa gw dan maria seringnya dipanggil jeung, tapi irma dan bulid jadi buir dan bulid (eh kan gw yang bikin panggilan ini)

tapi satu hal yang kita bareng berempat,JAGO MAKAN!! tanpa terkecuali.
hehe.
mari ibu2 kita ke marinara lagi.ke de buffet lagi. all you can eat pokoe...biar puas!!
malah rasanya, setiap ketemu ga pernah ada agenda lain, selain makan2 sambil ketawa2 ampe capek.

ga dan maria meninggalkan kantor itu 1.5 tahun lalu. Jika dihitung2 berarti hanya 1.5 tahun kami dalam berempat dalam kantor yang sama dengan.
setelah itu kita hampir terpencar.gw ke kalimantan barat, maria di gatsu, buir dan bulid tetap di cibitung tapi bagian yang berbeda.

Tak banyak waktu yang yang kami habiskan bersama.
bahkan di waktu yang singkat itu sempat terjadi ngambek2 kan (hehe)
bahkan gw ga hadir di pernikahan bulid dengan mas ophank (gw masih nyesal ampe sekarang)
juga, tak semua kisah juga sempat terbagikan (gw ngaku ada yang gw sembunyiin dari kalian)

tapi gw mengenang 1.5 tahun itu sebagai waktu yang indah dan berharga.
yang karenanya, sejauh apapun kelak aku melangkah,
aku akan tetap mengingat dan merindukannya.
dan meski mungkin akan susah, gw ga akan pernah jemu untuk mengulang kebersamaan itu lagi,
untuk bercerita dan teratawa.
bercerita dan tertawa sebagai sahabat.
I love you gals,
-debo-


ps---------->ini mug yg kugosok2 pas peristiwa kangen itu
untung ga keluar jin yah, hihi!






Senin, 15 Juni 2009

kangennnn!!


gw nangis....
oke, gw emang cengeng.
tapi rasanya dah lamaaa bgt ga nangis.
trakhir pas kaka gw nikah.
gw kangeennnn kalian.
gw kangen maria, buir dan bulid.
hiks...hiks.
ps.gw nangis sanmbil belai2 tuh mug.
lap yu gals...
ps. lagi, buir gw minta foto ini dari fs lu ya...
krn gw lagi ga bawa2 foto2 kita ciamik yg lain di komputer gw.
besok gw upload yang lainnya deh.
hehe.

muarahhhh!marah!

Hari ini rapat bulanan kembali membuatku merasa kelelahan.
Tapi kali ini porsinya lebih berat.
Hati ini berasa manas (bahasa yang akrab kugunakan tinggal disini)
dan naik darah (bahasa yang sering kupakai untuk menggambarkan ke Een “tante deb sedang emosi tinggi, jadi berhentilah untuk ngerecokin tante deb”)

Memang dari pagi sudah heboh banget dengan data entry bejibun yang harus dipercepat selesainya.
Jadi saya memang ikut masuk ke ruang rapat dengan hati yang sudah sedikit penat.
target kirim Annual progres Report anak-anak tinggal 2 minggu.Masih ada 20% persen yang belum sampai ke meja saya. Sebenarnya belum saatnya untuk panik (apalagi dibandingkan ADP lain, pencapaian kami ini tergolong cemerlang).Tapi menurutku belum saatnya berleha-leha, target adalah janji.janji adalah utang. Karena para penyokong itu sudah berkomitmen membantu anak-anak itu, kami sebagai jembatan komunikasi harus memberikan yang terbaik bagi mereka. Itu membuktikan komitmen kami. Jadi target harus dipenuhi!!
Semula kami semua telah sepakat untuk menyelesaikan semua APR itu akhir Mei.dan itu gagal.Saya menuntut kapan target itu bisa terpenuhi.
Itu saja.
Tapi entah mengapa (mungkin banyak sekali faktor x: kejenuhan rapat sedari kemaren, cuaca, nadsaya yang meninggi??, atau masalah pribadi), salah satu bapak mengatakan bahwa saya menekan mereka!!
OMG!!
males banget pas bilang dia, ‘saya tidak bisa berjanji kapan saya menyelesaikannya. Daripada saya bilang tapi gagal kemudian saya tidak bisa menepati, saya menjadi pembohong”
begitu argumennya.
Dan menurutku itu argumen BODOH!tidak masuk akal!
itu hanya membuktikan kita bekerja asal-asalan.
Kita tidak membuat target.
Kita tidak berkomitmen.
Kita tidak bertanggung jawab.
Maaf Pak kalau saya keukeuh.
Saya harus membuat target itu.Saya menjalankan fungsi saya.Saya datang dan tinggal sendiri disini, saya meninggalkan keluarga dan teman-teman saya, itu harga yang terlalu mahal untuk saya menunjukkan kerja yang asal-asalan selama disini.

Saya berhasil mendapatkan janji dan komitmen mereka.
Satu hal yang saya harap dihati, saya tidak sampai melukai perasaan mereka secara pribadi.
Semoga mereka melihat saya hanya berusaha tim kami menjadi tim yang berkomitmen tanpa menjadi arogan.

June 02.2009

memandang berbeda

Masih tentang rapat yang menyisakan penat dihatiku.

Diantara rapat yang mebuatku mana dan naik darah, malam ini ada sesuatu yang menjadi oleh-oleh di hatiku yang semoga bisa kukenang selamanya.

Sisa Annual progress report per motivator pengembangan kulisankan.
mereka protes. banyak yang bertambah.dan mereka mengeluhkan banyak data anak yang nyasar.
Tidak pernah menyenangkan menjadi sorotan.
Tidak pernah dengan mudah terima ketika pekerjaan kita dikritik.
Aku pun berargumen, bahwa seharusnya kekeliruan data itu sudah mereka laporkan dari maret, dan bukan sekarang pada saat masa pengerjaan APR akan berakhir.
Capek berargumen.
Dan akhirnya saya minta maaf di depan mereka (saya sangat mensyukuri bisa melakukan hal ini langung dihadapan mereka, tapi percayalah rasanya tidak enak. Tidak mudah mengaku salah, memang)

Bahkan ketika rapat berakhir masih ada rasa tidak terima di persalahkan dalam hati saya.
Saya kembali membahas dengan teman setim. tentu saja dia berada di pihak saya.Karena kita satu tim. Dan saya merasa cukup puas dengan pembelaan dia. Karena kita berdua memang tidak terima dipersalahkan. Dan kita menganggap mereka lebay.

Tapi entahlah, dalam kesendirian nurani saya tidak mampu lagi dibohongi.
dia kembali menuding saya dan meyakinkan bahwa saya patut dipersalahkan dan minta maaf.
Saya pada akhirnya berdiam dan merenung. Mencoba melihat dari cara pandang mereka.
Mengapa mereka segitu serunya memprotes saya padahal data yang tidak cocok hanya sedikit saja. Hanya berkisar jumlah jari pada sebelah tangan, paling banyak.
Akhirnya saya mengerti. bagi saya itu hanya data tapi tidak bagi para teman-teman fasilitator pengembangan itu.
Satu data, berarti satu anak.berarti mereka harus menuju desa si anak (yang dapat dipastikan jauh). Pasti lelah. Pasti jenuh bahkan frustasi ketika berpikir pekerjaan itu sudah mendekati akhir, tapi tiba-tiba menjauh lagi. protes dan berang adalah reaksi yang wajar saja.

Saya bersyukur tadi saya meminta maaf.
Saya tidak menyesal.
bahkan saya patut menyesal jika tadi saya tidak meminta maaf.
Akhirnya di penghujung hari ini,
saya kembali sepatutnya saya meminta maaf kembali.
karena saya sempat berpikir bahwa saya tidak patut meminta maaf.

Maafkan saya yah teman-teman...
(kayak lebaran aja...hehe

June 02.2009

Aku baru saja menyelesaikan buku “Ma Yan”. Sebuah buku yang katanya berdasarkan kisah nyata.Masuk kedalam lini laskar pelangi, jadi wajrlah kalau temanya seputar usaha keras seseorang untuk mendapatkan pendidikan. Menurutku buku itu biasa saja. mungkin karena terasa orosinil.karena dituliskan oleh seorang asing (orang Indonesia) jadi kesannya hambar saja. tanpa penjiwaan. Mungkin akrena penulis nya pun bahkan tidak bertemu dengan si pemilik kisah.
namun sedemian pun, tetap ada sesutu yang bisa terlihat istimewa dalari buku itu.
tekada ma yan (dan ibunya) untuk tetap sekolah.
Seperti inilah tantangan yang harus dia tempuh untuk sekolah.
Di umur yang sangat awal sudah tinggal terpisah dari orangtua karena jarak rumah ke sekolah sepanjang 20 km, harus bersahabat akrab dengan rasa lapar, dan berpuasa mutih selama tiga minggu hanya untuk mendapatkan sebuah pena.pena yang diyakininya akan banyak membantunya belajar dengan baik.
begitulah perjuangannya.

Pada akhirnya cerita itu membawaku pada suatu perenungan.

Telah beberapa lama ini aku secara serius berpikir dan berdoa untuk kembali sekolah. Jurusannya psikologi anak/psikologi pendidikan, psikologi PAUD.
melompat memang dari jurusan swarjanaku, yakni komunikasi dengan konsentrasi Jurnalisme.

Alasannya, bukan karena tren-loh.kan sekarang orang2 berlomba-lomba untuk sekolah lagi.jadi bukan sekedar ikut-ikutan.

bukan juga untuk mendapat kerjaan.kan katanya s1 dah banyak banget yang nganggur, jadi s2 aja dulu biar “lebih dilirik” oleh pemberi kerja. Fakta ini salah banget.Buktinya seorang teman, sudah hampir setahun ini pulang dari Eropa dengan menggondol gelar master, tapi tetap belum berhasil menemukan pekerjaan.

Bukan juga untuk mengupgrade skill jadi bisa memberikan “performance” pekerjaan yang lebih baik. karena sejauh aku amati dan rasakan, gelar s1 komunikasi yang aku miliki cukup untuk menopang tuntutan pekerjaanku saat ini.Yah, (bagusny atau jeleknya) pendidikan sarjanaku mendidik kami menjadi generalis.menjadi sarjana yang tahu mendasar tentang banyak hal tanpa menjadi ahli dalam satu bidang.nah, bekal itu ditambah bekal aku beroraganisasi dan kerja 1.5 tahun di tempat yang dulu, cukuplah bagiku untuk menjawab tantangan pekerjaan yang sekarang.Aku bisa tahu hukum, tentang media massa, bisa merancang acara, bisa merancang pola2 komunikasi dengan berbagai pihak, bisa menulis, bisa menerjemahkan, bisa mendesain, bisa merancang pelatihan, bisa menjadi fasilitator, dan bisa membimbing bawahan.Intinya aku bisa untuk tampil baik di pekerjaan tanpa sekolah lagi.Yah, minimal di pekerjaan aku yang sekarang dan samapi tulisan ini aku buat.

bukan juga untuk memperoleh bargaining power for a bigger sallary.kan katanya s2 lumayan jauh bayarannya dari s1.aduh, boro-boro ini yang menjadi motivasiku.lah sampai detik ini pun aku ga tau standar bayaran untuk seroang sarjana dan pasca sarjana.terlebih sejauh ini, aku masih merasa kondisi keuangan aku baik-baik saja. bukan pamer loh yah, hanya saja aku merasa cukup. itu saja.

tapi tuntutan untuk sekolah itu muncul murni dari dalam hati.suatu tuntutan untuk bisa mengetahui sesuatu yang pada akhirnya bisa memberikan sesuatu yang lebih. aku bahkan tidak tahu bentuk konkritnya.Yang aku tahu adalah, aku suka anak-anak.aku menikmati bekerja dengan anak-anak.aku tahu kondisi anak-anak di negeri ini masih jauh dari keadaan “cukup baik”, jadi aku terpanggil untuk memberikan sesuatu sumbangsih yang “lebih mendalam” daripada yang aku lakukan saat ini.

Menurutku, salah satu yang harus kulakukan adalah, mengenali anak-anak, mengenali masalah mereka, dan mengerti bagaimana cara membantu mereka. nah untuk dua hal yang diawal, aku sudah cukup mendapatkannya (rasanya) selama aktif di kegiatan anak2 selama kuliah dan bekerja di tempat sekarang. Jadi, aku perlu untuk melakukan yang ketiga.jadi aku pikir, jadi aku perlu sekolah lagi.

Nah, caranya??
banyak orang menyarankan untuk beasiswa di luar negeri.Mungkin kalau sekitar 6 bulan lalu, aku masih memikirkan cara ini. tapi saat ini sudah tak lagi.bukan wujud penyerahan tapi wujud “keputusan setelah memikirkan sedalam-dalamnya”.

alasannya.
1.aku tidak ingin tinggal di luar negeri.Meskipun hanya 2 tahun.itu pasti siksaan untukku tidak bertemu dengan keluarga selama itu.yah, harap maklum, walaupun saya berpenampilan (sedikit) bak preman, tapi aku tak bisa lebih dari setahun tidak pulang dan bersua dengan keluarga.jadi silahkan deh buat teman-teman yang ingin ke luar negeri.aku mah jalan-jalan aja ke luar negeri.cie...sombong gila yah.
2.aku ga mau terikat dinas.beasiswa kan hukumnya 2N+1.hehe, sori yah, aku salalu berpikir dalam kebebasanlah seseorang dapat berbuat lebih baik.bukan karena ga suka tempat kerja sekarang loh yah.tapi hanya ga ingin mengikat diri untuk tahun di satu tempat. apalagi. ada beberapa teman yang pernah dikirim selama 2 tahun ke luar negeri, pas pualng ke Indoensia malah nangis2 memikirkan harus bertahan 5 tahun di tempat kerja. janji itu utang, menjanjikan 5 tahun untuk setia pada “sesuatu” yang bisa berubah-ubah menurutku suatu harga yang terlalu mahal.
3.dalam negeri lebih kontekstual.nah, selama tinggal di pedalaman sini, akhirnya aku melihat, faktor dominan yang membuat anak-anak tidak memperoleh haknya, bukan karena kemelaratan ekonomi, kurangnya informasi, masalah geografis, tapi cenderung pada NILAI BUDAYA yang membuat anak-anak kurang “derajatnya”.jadi aku berpikir, kalau skeolah di luar negeri, aku tidak aku mendapatkan ilmu yang kontekstual. kurang aplikatif karena hanya belajar teori yang berlaku secara umum.takutnya nanti pas balik, eh malah gagap karena tidak kontekstual karena yang aku pelajari malah cocok di terapkan di luar negeri. nah loh, kan kalo begini bisa berabe urusannya.
4. karena pendidikan di indonesia sudah berstandar internasional (meski baru beberapa perguruan tinggi).jadi kalau ada orang yang tetap menganggap pendidikan kita (khususnya pasca sarjana) tertinggal dari negara lain, yah maaf saja, itu berarti anda KURANG INFORMASI.hehe.
5.karena aku tidak pintar sekali.
6.karena aku tidak tekun sekali. hehe.begini loh, menurut pengamatanku orang yang kuliah ke luar negeri dengan beasiswa biasanya karena pintar sekali.jadi universitas di luar belomba-lomba untuk menawarkan kesempatan belajar kepadanya.contohnya:si George dari papua, yang meraih medali emas di olimpiade fisika.trus dia ditawarin deh untuk sekolah ampe s3, DIMANAPUN!! trus, kalau tidak pintar sekali, maka orang itu harus tekun sekali agar bisa mendapat beasiswa ke luar negeri.Buktinya, adalah orang-orang yang aku amati dalam sebuah milis beasiswa.rasanya2 mereka sama deh kayak aku, hihi.tapi mereka tekun sekali berburu informasi beasiswa yang banyak sekali ditawarkan keapda negara miskin (sad fact, right??), tekun ngurus syarat yang ribet.yah, scholarship is all worth lah untuk usaha2 itu.
7.aku ingin menjadi pribadi yang lebih tangguh, dan tidak manja lagi.
nah apa hubungannya???banyak. bahkan seenarnya inilah inti tulisan ini. (buset dah ah, panjang amat prolognya, hehe).
Dalam blog ku terdahulu, aku sempat menyebutkan bahwa meski aku dibesarkan dalam keluarga yang biasa dan sederhana saja, tapi aku dan saudara2ku berhasil dididik berasa menjadi putri2 dan pangertan.maksudnya adalah, hidup kami lurus2 saja.itulah mengapa sampai kuliah aku tidak pernah mengaharuskan diriku untuk menjalani hidup dengan keras.Meski tidak berlebihan, tidak pernah kurasakan menahan lapar karena kiriman ortu tidak lancar.tidak pernah kupaksakan diriku untuk bekerja demi kelancaran kuliah. karena itulah, dari dulu aku selalu mengagumi orang-orang yang bisa membiayai kuliahnya sendiri, orang-orang yang memilih untuk kuliah meskipun dia juga harus bekerja.Itu menurutku pribadi yang luar biasa.memilih untuk “mengerasi” hidup, agar si hidup pada akhirnya “melunak” padanya.

Bayangkan bentukan karakter yang dipilih oleh seorang yang memilih dan sanggup untuk bekerja sekaligus kuliah!!!
1.managemen waktunya pasti top!! kalo ga, bisa keteteran. Habis kerja, cepet2 nyampe kampus.kemudian tubuh seharian dah dipake kerja, harus berjuang untuk tetap konsentrasi, trus harus ngatur waktu juga kapan ngerjain tugas.
2.managemen keuangan.wuihhh!iyalah, kalo ga ntar ga bisa bayar semesteran lagi.bayangkan bagaimana akhirnya diri kita secara otomatis merem niat beli2 baju, sepatu, kongkow, jalan2...karena sibuk kalkulasiin nominal yang harus dikumpulin utk semesteran.
3.multi tasking.wahhh, harus fokus kuliah,harus fokus kerja. dua2nya tanggung jawabnya berat.belum lagi menjaga kehidupan spiritual, kehidupan sosial, hubungann dengan keluarga, dan refreshing diri sendiri.

intinya, aku sangat menyakini, ketika aku memilih untuk kuliah atas biaya sendiri dan sambil bekerja.bukan hanya ilmu yang kontekstual yang aku dapatkan, tapi juga bentukan kepribadian yang “amat dahsyat”.
kalau bahasa industrinya siy, paket hemat.otak diisi, kepribadian dibentuk hebat kan.

bayangkan kalau aku kuliah diluar negeri dengan beasiswa.ruginya rasanya dua kali.yah ilmunya yang kurang kontekstual, juga aku kembali hanya menajdi anak manja “yang hanya kuliah dan belajar saja”. atau jangan2, orang2 heboh kuliah ke luar negri juga implementasi “mental terjajah”, jadinya menganggap semua di luar neegri itu pasti lebih oke dari dalam negeri.heyyyy, kita dah merdeka sejak 1945 loh, kok itu mental belum bebas2 juga yah???!!!

selama ini aku mengagumi kepribadian yang bisa membiayai sendiri kuliahnya dengan sekolah.jadi aku putuskan, aku akan ambil kesempatan juga untuk menjadikan diriku layak untuk kukagumi dengan standar yang pernah kuterapkan sendiri.hihi, narsis ga tuh??ga kan..?

banyak orang sudah berjuang sangat teguh untuk impiannya.
untuk dirinya, untuk hidupnya yang lebih baik
termasuk si kecil Ya Man.
mereka bisa, maka harusnya aku pun tak gentar

jadi maaf saja, beasiswa luar negeri, aku tak (lagi) menginginkanmu.

berikutnya, penting untuk dilakukan:
1.belajar sebagai persiapan tes.
2.tes TOEFL lagi
3.cari tahu jadwal kuliah
4.fokus untuk bisa kerja di kota yang akan dipilih sebagai kota kuliah lagi (bisa kerjaan baru atau sekedar pindah kantor tapi kerjaan lama).
5.Hemat!!
6.belajar sibuk jangan bangun siang dan tidur awal dari sekarang,hehe.
7.yang lainnya menyusul...
8. yang terpenting doakan!!! hanya DIA yang tahu yang terbaik untukku.aku sudah mengajukan dan fight untuk propsal hidupku, tapi yang terbaik tetap datangnya dari DIA.
8.tetap semangat!!
9.Optimis!!!
10.nanya2 ke sumber informasi yang layak dipercaya...

june 14.2009

ringtone untuk kamuuuuu

another satudaday comes on....
aku, dan teman-teman merasa penderitaan
sebagai single berumur twenty something,
merasakan penderitaan yang berlipat-lipat.hehe.

walaupun terpisah lautan,
tetap saja kemudahan jaman ini menawarkan kami komunkasi tida terhenti.
Sudah pukul 8:19 malam.
Kok mereka belum masih berbagi cerita derita itu kah??
hahakakak!!

iseng dan hampir mati gaya, kuraih hape jadul (banget)
yang sudah menemaniku sejak jaman kuliah....
yah, hape (standar) gitu bisa dipake apa siy buat mencegah anti gaya??

sms??ahhh, basi deh.
kasian jempol gw.lagian mo sms sapa.
para single itu??ga ah, jangan2 mereka sedang fighting for love alias ngedate.nanti ganggu...
teman2, yang in relationship?ogah juga, paling dicuekin.atau ditangepin tapi malah cerita tentang barusan dia ngedate dimana, diaksih apa, nonton film apa, bla bla...
my married friends??wuih, ini lagi.nyakitin hati sendiri itu. dah kenyang gw dicuekin oleh nyonya2 itu, hehehe (curhat apa sirik ini??)
temen cowo??, ga ah.takut ketauan kesepiannya, hehehe.
keluarga??bapak-ibu-saudara2???ga juga.tadi siang dah komunikasi mulu.salah2 malah dapat ceramah gratis tentang pentingnya segera mencari pasangan seiring dengan usia yang bertambah.

trus sapa dong??
Dia??yang hampir 2 bulan menggetarkan hatiku??pengeeeeennnnnnnn, tapi tengsiiiiinnnnn.
malam minggu sms-in kecengannnnn???ohhh, no sounds so despearte (but I am, hehe).

akhirnya, karena hasrat yang tak kesampaian...

yang kulakukan adalah,
memasukan nomer ponsel di pria tersayang itu kedalam member group hape.
mo tahu nama groupnya??LOVELY!! (hanya ada dia sendiri di group itu, barati bukan group yah??!!!)
mo tahu ringtone special buat group itu???RICHARD MARX!!RIGHT HERE WAITING FOR YOU!!!!!
aihhhh mate ga lu dengarnya....
benar2 kan menunjukan betapa________dan betapa________nya aku.hihi.

Doa seorang a happy single yet in love :
Tuhan biarlah ringtone itu sering2 terdengar di hapeku. Kamu mengerti kan Tuhan?
salam sayang,
rinadeborapasaribu

Sabtu, 13 Juni 2009

berhasiiillll!

...set ah...tangan kanan diputer...tangan kiri juga
kemudian lompat!!!
(dilakukan sambil menirukan tarian bersemangat OSHIN)

akhirnya, setelah mumet, browsing template baru (yang lama bosen bangettt),
trus harus melepaskan gadgettt, semuanya lagi!!

aku berhasil mengganti tempalete!
yihhaaaa!!

siap2 aja niy blog sering2 berganti wajah,hihi

mo berburu template lagi ahhh...

Jumat, 12 Juni 2009

Bukan ENDONESIA!! tapi INDONESIA

As I told you on “100 trivias bout me” posting.
Gw tuh berani ngaku punya nasionalisme yang rata-rata.
Yah, gw sadar kok”rata-rata” saja bukan prestasi.
Tapi gw bertekad kok untuk meningkatkan nasionalisme gw.
beneran...krn kalo bukan kita, sapa lagi yang mencintai negara ini.

Nah soal nasionalisme,

hari ini, seperti biasa, antara terpaksa dan memang niat mencermati visi misi para capres, gw kembali melihat acara dialog calon presiden itu.

Wuih, nuansanya nasionalisme banget dan meliputi semua pihak.
tapi ada satu ahal yang menggangguku.semua ngaku cinta bangsa ini, semua ngaku memiliki nasionalime.tapi kok mengucapkan ENDONESIA dan bukannya INDONESIA??
mereka itu bukan orang sembarangan loh.
salah satu dari orang yang malam ini mengucapkan ENDONESIA, adalah sorang R.S. Wah, dia mah beken banget.terkenal sebagai anchor yang cerdas dan to the point.Malah sekarang jadi pemred.tapi kok ENDONESIA siy bu ngucapinnya??
Satu orang lagi si MC terkenal.Wara-wiri memajukan perpustakaan kita.pokoknya kesannya elegan, mahal, dan canggih, bahkan jadi langganan jadi MC pas acara pemilihan ratu-ratuan. Tapi lah yah kok juga ngomong ENDONESIA??

yang anehnya adalah, mereka ngaku loh mencintai negara ini.
Ihhh, bisa dipercaya ga mereka cinta negara ini, kalau ternyata mereka bisa salah SEBUT???

itu sama aja kan dalam skala kecil dengan cerita ada seorang cowo mengungkapkan cinta pada seorangc cewe, tapi dia mengucapkan nama yang salah. Pastinya cewe itu ga percaya dan langsung menolak ekspresi cinta si cowo.

Nah, sama dong ketika mencintai negara kita, sebut INDONESIA.jangan ENDONESIA.

ps.sepertinya kebiasaan mengucapkan yang salah ini bermula ketika ada seorang penguasa yang bertahta selama 32 tahun, yang suka sekali menggunakan dialeg suku tertentu plus mengganti “a” menjadi “e”. jadi mulai saat itu orang-orang terbawa-bawa untuk mengucapken ENDONESIA dan bukan INDONESIA. jadi kesannya kalo mengucapkan dialeg (yang salah) ini kesannya merupakan anggota elite dan kaum berpengaruh gitu.
yah kalau pun karena sudah kebiasaan, plis deh dirubah.
tinggalkan saja pembiasan yang salah itu...
dan ucapkan INDONESIA!

ulangi, biar khatam dan terbiasa “INDONESIA”

yah begitu baru benar, “INDONESIA”

June 13.2009 00.30, duh harus tidur niy gw,ngantuk gilaaa...

wanita cantik

Kembali menjejaki masa lalu.
sesaat setelah membaca ini ada sedikit bahagia yang terselip
suatu ketika,
ada dia yang mampu membuatku merasa begitu cantik
ada dia yang mampu memandang tangisanku begitu istimewa.
untuk dia yang mampu melakukan itu,

...terima kasih.


Wanita Cantik

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau
menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka
menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan
oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki
dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita
begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi
seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang
dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan
menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika
orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan
dan kelelahan tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap
keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya "

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang
baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji
kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa
ragu "

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.

Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu:

Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok
yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah
pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."

Kirimkan ini kepada setiap wanita cantik yang Anda kenal hari ini untuk
memperingati Bulan Sejarah Wanita.

Jika Anda lakukan, sesuatu yang baik akan terjadi.

Anda akan menambah harga diri wanita!

Setiap Wanita itu Cantik.

tentang seorang laki-laki biasa

Sebenarnya ketika membaca kata-kata mcerita ini, aku tidak mengkategorikan cerpen ini sebagai cerpen favorit.
Tapi ada “perasaan dalam hati” yang membuat cepen ini istimewa.ketika cerpen ini hadir di email,

seketika muncul perasaan itu.

Perasaan haru.
perasaan merasa begitu bahagia dan istimewa.

merasa begitu dicintai...

untuk seseorang, yang mengirimkannya, dulu sekali,
dia yang memang hanya seorang laki-laki biasa, tapi pernah menitipkan rasa yang luar biasa,

...terima kasih.



> > Cinta Laki-laki Biasa
> > Karya Asma Nadia dari kumpulan cerpen Cinta

> >
> >
MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit
> > mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan
> > lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang,
> > hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar,
> > keheranan yang terjadi bukan semata miliknya,
> > melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama,
> > kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka
> > ternyata sama herannya.
> > "Kenapa?" tanya mereka di hari Nania mengantarkan
> > surat undangan.
> >
> > Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di
> > kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja
> > berlalu. Suasana sore di kampus sepi.
> > Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
> >
> > Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu
> > matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt.
> > Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali
> > beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania
> > terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang
> > keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba
> > bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!
> >
> > Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak
> > jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia
> > menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di
> > kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara
> > mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu
> > saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk
> > melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen
> > yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga
> > generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah
> > berkeluarga membawa serta buntut mereka.
> >
> > "Kamu pasti bercanda!"
> >
> > Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging
> > di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari
> > kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan
> > Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius
> > ketika mengira Nania bercanda.
> >
> > Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan
> > keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan
> > gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!
> >
> > "Nania serius!" tegasnya sambil menebak-nebak, apa
> > lucunya jika Rafli memang melamarnya.
> >
> > "Tidak ada yang lucu," suara Papa tegas, "Papa
> > hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa
> > yang paling cantik!"
> >
> > Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa
> > barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak
> > sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang
> > mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata
> > penuh seleidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh
> > yang duduk layaknya pesakitan.
> >
> > "Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan?" Mama
> > mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa
> > dengan nada penuh wibawa, "maksud Mama siapa saja
> > boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak
> > harus iya, toh?"
> >
> > Nania terkesima.
> >
> > "Kenapa?"
> >
> > Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
> >
> > Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami.
> > Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu
> > juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi
> > seprovinsi. Suaramu bagus!
> >
> > Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih
> > gelar insinyur.
> > Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang,
> > kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu
> > mau!
> >
> > Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia
> > kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub
> > dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata
> > 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
> >
> > "Nania Cuma mau Rafli," sahutnya pendek dengan
> > airmata mengambang di kelopak.
> >
> > Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak
> > suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli.
> > Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.
> >
> > "Tapi kenapa?"
> >
> > Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga
> > biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa,
> > dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa.
> >
> > Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka
> > matanya.
> >
> > "Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!"
> >
> > Cukup!
> >
> > Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya
> > ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan
> > seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana
> > tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan
> > seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
> >
> > Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan
> > membela Rafli.
> > Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana
> > harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data
> > konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'.
> > Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan
> > yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur
> > duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di
> > sampingnya Nania bahagia.
> >
> > Mereka akhirnya menikah.
> >
> > ***
> >
> > Setahun pernikahan.
> >
> > Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih
> > sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa
> > sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya,
> > Nania masih belum mampu juga menjelaskan
> > kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata
> > mereka.
> >
> > Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari
> > Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya
> > hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara
> > dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat
> > perempuan itu sangat bahagia.
> >
> > "Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta
> > Rafli pada Nania."
> >
> > Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
> >
> > Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata
> > mereka terlihat tak percaya.
> >
> > "Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis
> > secantikmu!"
> >
> > "Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga
> > pintar!"
> >
> > "Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan
> > punya kehidupan sukses!"
> >
> > Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes.
> > Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka
> > tak boleh meremehkan Rafli.
> >
> > Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu
> > argumen.
> >
> > Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
> >
> > Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?
> >
> > Rafli juga pintar!
> >
> > Tidak sepintarmu, Nania.
> >
> > Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.
> >
> > Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak
> > sepertimu.
> >
> > Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan
> > kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung
> > mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.
> >
> > "Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu
> > sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk
> > menghidupimu."
> >
> > Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua.
> > Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi
> > punya anak.
> >
> > Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu
> > tak juga berhenti.
> > Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang
> > anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya
> > menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah
> > mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu
> > sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup
> > senang.
> >
> > "Tak apa," kata lelaki itu, ketika Nania memintanya
> > untuk tidak terlalu memforsir diri.
> >
> > "Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan
> > dengan gaji Abang."
> >
> > Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu.
> > Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang
> > berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud
> > baik.
> >
> > "Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga.
> > Ya?"
> >
> > Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan
> > kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan
> > listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania
> > cerah.
> >
> > Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!
> >
> > Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa,
> > dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa,
> > berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang
> > amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania.
> >
> > Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak
> > penting.
> >
> > Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di
> > kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah,
> > rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan
> > Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup
> > perempuan itu berada di puncak!
> >
> > Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli
> > melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang
> > di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik
> > saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.
> >
> > Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
> >
> > Cantik ya? dan kaya!
> >
> > Tak imbang!
> >
> > Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang
> > pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek
> > tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia
> > yang kian membukit dari hari ke hari.
> >
> > Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum
> > bergeser dari puncak.
> > Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang
> > ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli
> > melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
> >
> > ***
> >
> > Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar.
> > Sudah lewat dua minggu dari waktunya.
> >
> > "Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua,
> > Nania. Harus segera dikeluarkan!"
> >
> > Mula-mula dokter kandungan langganan Nania
> > memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat
> > itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga
> > perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat.
> > Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam,
> > mereka akan segera melihat si kecil.
> >
> > Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania
> > di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu
> > meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan
> > menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara
> > kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang
> > datang.
> >
> > Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan
> > jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan
> > tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit
> > sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga
> > menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
> >
> > "Baru pembukaan satu."
> >
> > "Belum ada perubahan, Bu."
> >
> > "Sudah bertambah sedikit," kata seorang suster
> > empat jam kemudian menyemaikan harapan.
> >
> > "Sekarang pembukaan satu lebih sedikit."
> >
> > Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster
> > terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang
> > tinggi.
> >
> > Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua.
> > Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah,
> > mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran
> > akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan
> > mereka meleset.
> >
> > "Masih pembukaan dua, Pak!"
> >
> > Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur
> > karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi
> > ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah.
> > Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
> >
> > "Bang?"
> >
> > Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri
> > memperjuangkan dua kehidupan.
> >
> > "Dokter?"
> >
> > "Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali
> > pusar."
> >
> > Mungkin?
> >
> > Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari
> > tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?
> >
> > Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir
> > kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak
> > melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar
> > operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
> >
> > Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan
> > serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga
> > dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter
> > itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada
> > dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun.
> > Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan
> > itu sempat menangkap teriakan-teriakan di
> > sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak,
> > sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.
> >
> > Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa
> > menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan
> > zikir.
> >
> > Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania
> > mendekat.
> >
> > "Pendarahan hebat."
> >
> > Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap,
> > berwarna merah.
> >
> > Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi
> > dan entah bagaimana pecah!
> >
> > Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi
> > kritis.
> >
> > Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu
> > lama sekali.
> > Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil
> > menenangkan orangtua mereka.
> >
> > Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda.
> > Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas
> > yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak
> > bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti
> > kanker.
> >
> > Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
> >
> > ***
> >
> > Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli
> > bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia
> > harus membagi perhatian bagi Nania dan juga
> > anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru,
> > si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya
> > sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat
> > hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.
> >
> > Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut
> > menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke
> > rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak
> > banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak
> > keluarga Nania dengan Rafli.
> >
> > Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah
> > meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat
> > anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan
> > tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin
> > penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak
> > perlu diragukan.
> >
> > Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam.
> > Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat
> > telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang
> > perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk
> > sanak famili mereka, melihat lelaki dengan
> > penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda
> > mesra.
> >
> > Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa
> > merasakan kehadirannya.
> >
> > "Nania, bangun, Cinta?"
> >
> > Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil
> > mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang
> > cantik.
> >
> > Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga
> > mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih
> > berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji
> > dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya
> > mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku
> > kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan
> > suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan
> > itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,
> >
> > "Nania, bangun, Cinta?"
> >
> > Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud
> > dan ermohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak
> > jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di
> > mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang
> > menjadi sumber semangat bagi orang-orang di
> > sekitarnya, bagi Rafli.
> >
> > Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania.
> > Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak
> > memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak
> > bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat
> > sering lupa makan.
> >
> > Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias
> > perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan
> > kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya
> > yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
> >
> > Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab.
> > Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang
> > pertama ditangkap matanya.
> >
> > Seakan telah begitu lama. Rafli menangis,
> > menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke
> > dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan
> > airmata yang meleleh.
> >
> > Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.
> >
> > Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya
> > beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah
> > lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir.
> > Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar
> > anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore
> > setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju
> > rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja
> > datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan
> > tahun yang sedang jatuh cinta.
> >
> > Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik
> > sebelum tidur.
> > Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu,
> > memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu
> > merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu
> > tak perlu.
> > Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
> >
> > Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan
> > tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya
> > pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling
> > cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata
> > Rafli.
> >
> > Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga
> > jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu
> > menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran,
> > nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus
> > ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal
> > yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu
> > bertahun-tahun.
> >
> > Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan
> > pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua
> > yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang
> > berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana
> > kemari. Masih dengan senyum hangat di antara
> > wajahnya yang bermanik keringat.
> >
> > Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang
> > yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga,
> > sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya
> > memberi pandangan iba, namun juga mengomentari,
> > mengoceh, semua berbisik-bisik.
> >
> > "Baik banget suaminya!"
> >
> > "Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!"
> >
> > "Nania beruntung!"
> >
> > "Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa
> > adanya."
> >
> > "Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian
> > lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta.
> > Sedikit pun tak pernah bermuka masam!"
> >
> > Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang
> > tiga orang, Papa dan Mama.
> >
> > Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat
> > membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani,
> > merasa?
> >
> > Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu
> > kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap
> > berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu
> > begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini
> > berbeda bunyi?
> >
> > Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain
> > basket dengan ayah mereka. Sesekali perempuan itu
> > ikut tergelak melihat kocak permainan.
> >
> > Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania
> > menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak
> > dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan
> > yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski
> > tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya
> > tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut
> > takdir dari tangannya.
> >
> > Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa
> > dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk
> > Nania.
> >
> >
>

Kamis, 11 Juni 2009

Mba Mega, kita sama kok...

Haha!rasanya cukup provokatif yah judul diatas (geer banget gw). Secara Mega lagi beken2nya krn menjadi capres...eh, gw yang hanya seorang rakyat jelata nan sahaya cuma kebetulan cukup cantik dan lucu, berani2 nyamain putri mantan presiden pertama dan pendiri bangsa slash mantan presiden kelima kita slash calon presiden???

Beginilah...
malam ini ada acra deklarasi pemilu damai dalam persaudaraan. Yah keliatan banget deh Mega itu masih dendam kesumat dan bete ma SBY. Pas orasi nyindir penguasa mulu (orang buta pun bisa liat, dia nyindir sapa), kritik KPU mulu, yah begitulah.
belum lagi ibu satu itu cemberut mulu.curiga dia lagi PMS.

Nah itulah kesamaan gw ma dia.
pendendam. soal sifat jelek gw ini dah pernah gw sebutin di posting “100 trivias bou me”.
Gw bukan orang yang meledak-ledak kalau marah. gw ga bisa maki-maki orang.Gw juga ga gampang marah-sakit hati-ngambek. tapi gw juga bukan seorang pemaaf.

Alhasil, begitu gw merasa dilukai (deleeeemmm) oleh org lain, gw ga akan meraung meluapkan sakit hati gw. Gw hanya akan diam dan bertekad dalam hati, dia ga akan pernah ada dalam hidup gw lagi.gw ga akan memberi kesempatan untuk keadaan membaik atau pulih seperti sedia kala. Cukup sudah ada dia di hidup gw.Enough is enouh.Gw akan mendiamkannya/menjaga jarak dari dia selamanya. titik.

yah gw sadar sesadarnya itu jelek dan kejam banget.tapi gw juga bukan orang yang bisa berpura-pura kemudian serinteraksi dengan orang yang menyakiti gw seperti biasa. bahkan seseorang pernah bilang, apa yang ada di hati gw itulah yang terlihat di wajah gw.

Untunglah sifat pendendam gw diimbangi dengan hati yang terlalu gampang untuk ngambek, sakit hati dan marah (iya ga siy???). Jadinya sepanjang ingatan gw di 27 tahun ini hanya ada 4 orang yang gw karena luka di hati gw letakkan di luar hidup gw. (singkatnya gw dendammmm)
mereka adalah:
seseorang dari masa kuliah. pernah terasa begitu dekat.sampai akhirnya perubahan besar itu terjadi. gw berusaha untuk mempertahankan “ikatan dan segala yang mengikat kami” saat dia memutuskan berubah.Gw ga masalah dengan keputusannya.Gw hanya heran mengapa dia begitu egois tidak bisa menerima kalau saat itu gw masih berusaha untuk bertahan.kenapa dia ga bisa terima gw punya cara sendiri utk bertahan dan menerima perubahan dia.mengapa dia menjauh, dan membicarakan penilaian dia ttg gw pada orang lain, yang bahkan bukan siapa-siapa dalam hubungan kami.huh! dengan orang ini gw masih kontak sekedarnya.tp sejujurnya gw pengen ga usah dekat lagi selamanya dengan dia.cape melihat segala pemberontakan dan energi kemarahan yang ada dalam dirinya, semua itu membuat dia begitu egois untuk bisa menerima perbedaan. (padahal dia selalu mengagung-agungkan indahnya perbedaan.itu akhirnya membuat dia hanya sebagai “pembicara”sesuatu namun bukan “pelaku”sesuatu.sok tau gitu)
seorang teroris cinta-keparat pada masa kuliah.iyyyy, parah banget.dah beristri tp ngejar2 gw.gila mampus.trus setelah cintanya ditolak, malah ngaku2 mendekatiku dengan alasan melihat kepribadianku yg unik (so cliche...), agar bisa “memperlancar” teori2 tentang manusia yang dia pelajarin di kampus bisa aplikatif.Gilaaaa!! ada yah alasan gini!! (eh, tapi ada 2 orang loh yang mengutarakan hal ini ke gw).kejam!! bermain2 dengan emosional seseorang!apakah ilmu mereka sedemikan egosi???
seorang yang juga pernah dekat dengan gw di tempat kerja dulu.dulunya dekat sekali, tapi lama kelamaan gw malas krn semakin ingin memposisikan gw hanya dekat dengan dia. posesif gitu deh.trus dia makin basi deh karena ngomonginnnn dirinya sendiri mulu (berat badannya, pacarnya, keluarganya), suka jelek2in orang.Puncaknya yang membuat gw ga betah lagi untuk dekat dengannya lebih lama adalah, ketika manager gw nanya nomer gw untuk nagih laporan, dia dengan enaknya bilang kalo gw susah dihubungi karena suka ganti-ganti nomer!!ya ampuuunnn, kejam banget.ga nyangka gw.kirain seperti ini hanya ada di sinetron. Padahal dia tau persis gw ga pernah ganti nomer.gw hanya punya nomer satu saja sejak jaman kuliah.bahkan kalo aja dulu hp gw ga raib, mgkin nomer gw masih simpati yang 12 digit. Hadoh!!boro2 nomer hape, lah account imel aja gw ga ganti2 dari sma.ga tau deh apa alasan dia bgitu.biar aja deh.
di tempat kerja sekarang, ada seseorang yang melukai gw.membuat gw merasa harga diri gw terijak-injak.berani2nya dia berkata, gw yang dapat penilaian bagus atas kerjaan orang lain dan dapat kenaikan gaji.plisss deh!!dia mengatakan itu depan umum!iri kok ga ditutupin gitu yah...walo katanya dia menyesal, tapi dia ga pernah minta maaf loh.dia malah secara pengecut untuk memilih pelan2 untuk membuka dialog gw secara serius ataupun becanda.sori boy, that is not the manner to talk to me.harusnya lu datang dan minta maaf secara gentle ke gw...aneh.iri diumbar-umbar depan umum, eh bersikap legowo malah takut.males bgt.

yah gitu deh.semoga ga nambah siy.karena mendendam itu tetap ga baik, dan gw tetap berusaha untuk yang mengikutinya.
jadi bu mega, untuk masalah mendedam ini kita sama.
sama-sama pendedam!!hehe.
tp bedanya gw diem2 aja ga ada yang recokin.
kalo ibu disorotttt mulu, hehe mo mendendam aja diributin satu negara.
tp tetap loh, saya ga akan milih ibu.pisss yo...jangan dendam yah.(ga ngaruh soalnya ke gw,hehe)

june 10.2009

;;