Selasa, 02 Juni 2009

Selamat ulang tahun kepada Pancasila

Akhir-akhir saya secara rutin menilik saluran nasional yang seharusnya menjadi kebanggan penduduk negeri ini. bukan karena saya mendadak nasionalis atupun mutu stasiun tivi tiba2 meroket naik. saya ingin manantikan serial Oshin.Yah, kisah yang masa kecil dahulu rasanya sering saya lihat dan saya dengar kisahnya, tapi tak meniggalkan sedikitpun jejak dalam ingatanku yang parah ini.

Sesaat sebelum serial ini ini tersaji, dipenghujung sebuah program berita, sesuatu menyita perhatianku sejenak.
“saudara, tahukah bahwa hari ini 1 juni merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia? 1 Juni deperingati sebagai hari kelahiran Pancasila yang merupakan ideologi negara Indonesia?”

beuhhhh!! Saya tidak tahu saudara!! ada teriakan itu dalam hati saya.
Entahlah apakah dulu semasa sekolah saya pernah mengetahuinya, atau pernahkah saya memperingati hari bersejarah ini dengan upacara bendera(khas negara kita untuk memperingati sesuatu yang dianggap penting), saya total lupa sama sekali.

Kemudian saya tercenung.
Saya tidak tahu atau lupa bahwa hari ini hari kelahiran pancasila.
Tapi sebenarnya saya bukan hanya tidak tahu atau lupa tentang hari lahir pancasila.
Saya tidak tahu dan lupa lebih dari itu tentang pancasila.
Saya tidak tahu apa kaitan Pancasila sebagai ideologi negara bagi hidup saya.
saya mencoba mengait-ngaitkan segala sesuatu, sedapat mungkin, tentang apa yang saya lakukan sampai hari ini, apakah terkait dengan Pancasila...

tentang nasionalisme, yah saya berani mengaku cinta pada indoenesia (tahap rata-rata loh yah...) rasanya bukan karena saya mengendapkan nilai-nilai pancasila. dulu suatu ketika saya sempat malu sekali menjadi warga negara ini karena rasanya begitu carut-marut dan tidak punya harapan. Sampai pada saat seorang yang saya kagumi berkata”kalau bukan kita yang mencintai Indonesia siapa lagi?” Kemudian saya seperti tersadar dan melihat apa arti Indonesia bagi saya. Saya lahir dan besar disini, disusui oleh kekayaan alam negeri ini, semua orang yang saya cintai ada di Indonesia, dan saya masih bisa belajar sesuatu dan memberikan kontribusi bagi negeri ini. jadi rasanya nasionalisme saya yang pas-pasan ini dapatnya bukan karena menjiwai Pancasila. (atau jangan2, nasionalisme saya tidak berukuran ultra, karena tidak menjiwai Pancasila, hehe...)

tentang kehidupan beragama...hmmhhh.karena ada satu sila yang mengatur tentang agama, jadi agama merupakan suatu sesuatu yang wajib di negara kita. Buktinya, dalam setiap identitas, selalu penting mencatumkan agama di negeri ini. saya ingat jaman SD dulu, ketika mengisi agenda teman pun rasanya saya mencantumkan agama saya. Kemudian saya teringat akan seorang teman yang setelah dewasa memutuskan bahwa dia tidak memeluk satu agamapun dan memilih mengaku seorang “humanis”, dia ditolak ketika akan membuka rekening bank. hanya satu alasan”sistem bank kami menolak bu.karena ibu tidak mencatumkan agama”.
Saya percaya Tuhan.Saya beragama. Tapi saya tidak meilihat bahwa saya percaya Tuhan karena saya memaknai dengan sungguh-sungguh pasal pertama itu.

Tentang pendidikan. Katanya Pancasila menjamin penyelenggaraan pendidikan di negara ini.Ahhh, baru saja kemarin berontak hati nurani saya, karena seorang anak dampingan saya dinikahkan kelas 1 SMA karena tidak ada biaya pendidikan (disaat iklan sekolah gratis begitu sering ada di tivi). trus apanya yang dijamin siy...

Capek saya mencoba mengaitkannya.
Itu baru mengenai diri saya sendiri. belum yang lain.
Bagaimana dengan lumpur Sidoarjo (yang katanya kekayaan alam dipergunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteran rakyat)
bagaimana dengan mutu siaran yang menjual mimpi dan tidak ramah anak.
Semakin capek saya ketika baru akan emikirkannya.

Lantas, apakah ideologi pancasila sudah tak cocok dan tidak bisa menjawab kebutuhan bansga Indonesia??Hah!semakin capek saja saya dan siapalah saya samapai harus memikirkan itu.
Tapi yang jelas saya meyakini banayak kebutuhan bangsa ini yang lebih mendesak ditangani daripada sekedar berbicara ideologi...

tapi yang saya sesalkan adalah,
dari kelas 1 SD sampai saya kuliah (total sekitar 12 tahun) saya selalu secara rutin belajar tentang pancasila dan rasanya nilai saya baik-baik saja (bahkan pancasila itu menjadi mata pelajaran yang paling penting loh..) kemudian ditambah dengan pembacaan pancasila dalam setiap upacara peringatan hari penting, mengapa saya tidak bisa melihat dan merasakan dampak penting pancasila dalam hidup saya???
kenapa oh mengapa??
Salah saya apa??
hehe.
psssstttt, seorang teman dari jerman yang pernah tinggal bareng saya selama 3 bulan pernah berkata, bahwa Indonesia satu-satunya negara (yang bukan negara agama) yang menyematkan agama sebagai pelajaran wajib di sekolah dan unsur identitas.
malam ini saya jadi ingin tahu, jangan-jangan indonesia juga satu-satunya negara yang mengharuskan warganya belajar ideologi negara selama 12 tahun???

Fiuhhhh.
Akhirnya selamat ulang tahun pancasila.
(saya tidak tahu harus berharap apa untuknya dikemudian hari...)

June 01.2009

0 komentar: