Senin, 22 Juni 2009

Get well soon, mom! luv you...



Jika aku harus menyebut satu orang yang terdekat dengan diriku.
Maka dia adalah ibuku.
Mamaku (dibaca dengan dialek batak.red)
Dia orang pertama yang menjadi sahabatku, karena rasanya aku dari kecil sudah teramat dekat dengannya.
Dia juga orang yang terdekat padaku sampai saat ini.
Bahkan saat kami tinggal bergitu berjauhan, dia masih menjadi sosok terdekat bagiku.
Bersamanya, aku bisa “benar-benar” menjadi aku. Bisa mengutarakan tentang apapun.
Bahkan di saat aku tahu dia tidak akan setuju dengan apa pilihanku.
Dia pun begitu.Rasanya semua hal yang dia rasakan dan khawatirkan, aku pasti tahu.
My mom is my best friend ever.

Bahkan sampai aku merasakan kerinduan yang aneh tentang dirinya.
Ridu, rindu sekali.
Tapi sampai tidak terasa rindu, karena merasa begitu dekat.
Rasanya hampir setiap hari kami bertelepon.
Dari membicarakan hal yang memang penting,
sekedar menanyakan kabar,
atau bahkan hanya untuk bercanda, gosip, dan ngomongin sinetron.

Hari ini seperti biasa kami bertelepon.
Semula dia bertanya tentang perkembangan alergiku.Kemudian beralih cerita tentang sepupuku dan bapakku yang bertamasya ke kebun binatang (kami bahkan menertawakan bagaimana bapakku bisa begitu senang pergi ke kebun bintang), kemudian aku juga menceritakan tentang impian dan segala kekuatiran dan pertimbanganku untuk sekolah lagi.

Pada akhirnya obrolan kami berakhir.
Semula aku merasa biasa saja.
Tapi ada yang mengganjal dalam hatiku.
Aku merasa bahwa aku harus menelepon mamaku lagi.
Aku telepon dia, dan benarlah...

Dia merasa pusing mendadak
baiklah, bisa dikatakan itu kontak batin atau apalah....
Saat dia tiba-tiba merasa pusing, yang dia sendiri tidak tahu penyebabnya, aku terserang panik.
Aku minta adikku untuk segera pulang.
Minta dia istrahat dan periksa ke dokter.
Aku takutnya dia tekanan darahnya turun.

Sekarang keadaanya sudah tenang.Memang benar tekanan darahnya turun.
Tapi satu hal yang baru kusadari, aku menyayanginya.teramat sangat.
teramat sangat.
Aku tak punya referansi kata-kata untuk menggambarkannya.
teramat sangat.

Lebih dari sekedar dia melahirkan dan membesarkanku.
Lebih dari sekedar dia memanjakanku dan menjadi sahabat terbaikku.
Lebih dari sekedar itu.

Dia bukan hanya memberikanku sesuatu.Tapi dia banyak menitipkan dalam hidupku.
Keceriaan, kepasrahan akan penjagaan Tuhan, kebiasaan untuk berdoa sebelum berpergian, optimisme, juga humor yang ada dalam diriku. kusadari kudapatkan darinya.
(bahkan juga kecantikan ^_^)
tak lupa juga dia memberikanku bakat nyasar, lupa dan tukang tidur.

Aku menyayanginya teramat sangat.

Untuk semua itu
aku hanya bisa bilang
“mama cepat sembuh yah.Mama harus sehat, ceria, bahagia dan panjang umur. Mama harus lihat aku nikah (dia orang yang bisa memintaku menikah sambil bercanda meskipun dia tahu aku sedang tidak punya pacar). masih banyak tempat makan yang belum kita jalani. Kita belum potong rambut barengan (dia orang yang dengan tulus mengagumi model rambutku dan ingin menirunya, padahal aku selalu merasa tak karu-karuan). Kita juga masih harus jalan-jalan keliling kota dan nyari-nyari tas (sekedar liat-liat karena harganya selangit), dan kita masih harus membahas tentang resep-resep kecantikan dan percintaan. Cepat sembuh yah ma”

I love you mom.Teramat sangat.
Get well soon yah.
ps.Herannya dia bisa mengagumi rambutku yang tak tentu rudu ini, tapi aku sedari dulu sangat mengagumi rambut mamaku yang begelombang indah. Niy dia foto rambut indahnya...

0 komentar: