Senin, 01 Juni 2009

Unique bussiness in Osaka

Malam ini aku seperti yang sudah2 selalu tersepona dengan acara cool japan di saluran NHK.
kali ini topiknya keunikan Osaka.
Osaka yang merupakan kota kedua tersbesar di jepang setelah Tokyo, katanya punya karakteristik yang berbeda dari Jepang umumnya. Seperti berada di negara yang berbeda. Penduduk Osaka digambarkan sebagai orang-orang yang ramah, hangat suka tertawa
Nyatalah hal ini ketika dites oleh para peserta cool japan yang berasal dari negara lain.

Tesnya begini, jadi ada satu (semacam) jimat yang dipakai dalam sebuah serial yang sangat terkenal di jepang. Nah dalam serial itu setiap orang yang melihat jimat itu harus duduk dan menyembah.
Nah, ketika tes itu dilakukan di Tokyo, yang terjadi “hanyalah” orang-orang mengaku mengenali jimat itu tapi sebatas itu saja lantar buru-buru pergi.
Ketika tes tersebut dilakukan di Osaka, secara serentak baik perorangan maupun berkelompok, penduduk osaka langsung duduk menyembah begitu mengenali jimat itu. Kocak abissss.
mulai dati tua muda semuanya sangat menikmati permainan itu.
katanya penduduk Osaka punya selera humor itu dalam darahnya sejak mereka masih sangat muda.

Osaka people like exchange
Tapi ada yang lebih menarik lagi di Osaka.
Jadi ada sebuah toko makanan kecil yang menjual gorengan yang bentuknya tidak indah. Tempat makan itu sangat kecil. Hanya ada 20 kursi pelanggan yang berdempetan sejajar
Meja untuk menaruh gorengan yang sangat mentah dan penggorangan.Plus tempat duduk untuk orang yang bertugas menggoreng. Pokoknya tempat makan itu sangat sempit. dan ada aturan mainnya. Semua orang yang makan gorengan itu hanya boleh mencelupkan gorengan itu sekali saja ke dalam kuah/saos gorengan tersebut. Aturan itu ditulis loh.

Nah setelah peserta cool japan selesai menikmati makanan itu dan tiba waktu pembayaran semuanya kaget, sangking murahnya. ternyata oh ternyata. aturan sekali mencelupkan gorengan ke dalam saos itu adalah trik untuk penghematan dan menekan harga. karena dengan aturan itu pelanggan jadi menikmati saos puas tapi cukup tidak berlebihan.(Apalagi banyak sekali orang yang suka kalap mengambil saos padahal tidak habis. mubazir, cost increasing).
yah dengan aturan itu namun dapat gorengan yang enak dan murah, kompensasi yang setimpa lah.
Penjelasan tambahan dari seorang profesor tentang warung ini: tempat yang sempit, sewa gedung murah. dan karena duduk berdempetan menampilkan gambaran akrab. jadi tidak akan terlihat kalau ada seorang pelanggan yang datang sendirian (wahhh...jomblo friendly niy tempat makan perlu disebarluaskan).
tambahan lain profesor itu mengatakan dalam memilih makanan orang osaka cenderung memilih rasa bukan bentuk yang menarik (tak heran kalau gorengannya emang bentuknya buntal semua, hehe)

Kemudian ada 1 toko lagi yang unik. Toko pakaian dalam yang muraahhhh sekali. di toko ini barang-barang yang dijual bisa ¼ harga di toko lain dengan mutu dan merek yang sama.
Adalah seorang dari brazil yang diminta untuk mengetes toko ini.
Pertama tiba dia langsung diomelin oleh pemilik toko karena meliat-liat dan menyentuh bra yang bukan ukurannya. kemudian pelanggan baru tadi diajak untuk menaruh tasnya, sebagai gantinya dia diberikan tas transaparan untuk menaruh belanjaannya. Nah, dia pun melangkah lebih mantap untuk memilih-milih bra. ternyata si pemilik toko masih datang mengomeli dia. ternyata ada aturannya, ketika akan memilih belanjaan, tas transparan itu harus disangkutkan pada sebuah gantungan di sekitar boks barang. Tujuannya adalah agar kedua tangan si calon pembeli bebas untuk memilih dan MERAPIKAN kembali barang-barang yang dicobanya.
Kemudian si pemilik toko yang berwajah berang berkata”kami memberi harga yang super murah dengan syarat, pembeli yang datang harus punya manner yang baik”.
Faktanya adalah, toko yang super murah ini bisa bertahan karena memang tidak ada pelayan di toko itu. jadi para pelanggan harus merapikan semua barang-barang yang telah disentuh dan dicobanya. tidak ada pengeluaran tambahan untuk menggaji pelayan toko yang bertugas untuk merapikan barang-barang akibat ulah pengunjung yang tidak bermanner bagus.
Fihhhh, murah siy murah. Tapi kalau selama belanja diawasin ketat oleh pemilik toko dan bila ketahuan diomelin tanpa ampunnn...ga tau deh itu komprensasi yang seimbang atau ga ???

Osaka people really like exchange yah!!!

0 komentar: